Lhoksukon | Infoacehutara.com — Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Samudera Pasee, H. Abu Bakar A. Latief, akrab disapa Abu Len, secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Panglima Muda Daerah III Tgk Chik di Paya Bakong kepada Sofyan Ismail alias Chombet.
Penyerahan SK tersebut berlangsung pada Selasa (27/5/2025), dalam sebuah prosesi yang berlangsung sederhana namun penuh makna. Dengan penyerahan SK tersebut, maka secara resmi Chombet menggantikan Hasan Nurdin AB alias Pang Rembo sebagai Panglima Muda.
Serah terima ini turut disaksikan oleh Majelis Wilayah Samudera Pasee dan jajaran panglima muda dari berbagai daerah dalam wilayah Pasee. Momentum ini menjadi penanda penting dalam dinamika internal KPA yang terus bertransformasi pasca-perjanjian damai, namun tetap menjaga nilai-nilai dasar perjuangan Aceh.
Abu Len mengatakan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk ketegasan dan komitmen KPA Wilayah Samudera Pasee terhadap kesinambungan perjuangan dan konsolidasi internal melalui proses regenerasi yang terukur.
“Penyerahan SK ini bukan semata kebijakan internal wilayah, tetapi merupakan tindak lanjut dari arahan dan mandat langsung Ketua KPA Pusat, H. Muzakir Manaf (Mualem), sebagai bentuk penataan ulang struktur kepemimpinan di tingkat daerah guna memperkuat soliditas organisasi,” kata Abu Len dalam keterangan resmi di Lhoksukon, Selasa (27/5).
Dalam pernyataannya, Abu Len memberikan penghormatan kepada pemegang amanah sebelumnya, Hasan Nurdin AB (Pang Rembo), yang dinilai telah menunjukkan dedikasi dan tanggung jawab dalam mengelola struktur organisasi serta menjaga semangat kolektif perjuangan di Daerah III.
“Rembo telah mendedikasikan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk kepentingan organisasi serta masyarakat. Kiprah dan loyalitasnya menjadi bagian dari fondasi yang harus dihargai dan diteruskan,” ujar Abu Len.
Lebih lanjut, Abu Len menyampaikan harapannya kepada Chombet agar mampu menjalankan peran strategis ini tidak hanya sebagai simbol struktural, tetapi sebagai pemimpin yang mampu membangun dialog, merawat solidaritas antar-kader, dan membawa kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat.
“Pemimpin hari ini tidak lagi cukup hanya kuat di medan simbolik, tetapi juga harus adaptif, komunikatif, dan mampu membaca kebutuhan zaman. Tugas kita adalah menyelaraskan idealisme perjuangan dengan realitas sosial yang berkembang,” tambah Abu Len.
Pengangkatan Chombet menandai upaya penyegaran struktur di tingkat daerah, sejalan dengan semangat KPA dalam menjawab tantangan pasca-konflik yang kini bertransformasi dalam bentuk peran sosial dan pembangunan berbasis komunitas.
Chombet sendiri, dalam pernyataan singkatnya, menyatakan kesiapannya memikul amanah tersebut. Ia berkomitmen untuk melanjutkan kerja-kerja konsolidatif serta membuka ruang komunikasi yang luas dengan seluruh elemen perjuangan.
“Saya menyadari bahwa amanah ini besar, dan saya akan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Ini bukan semata jabatan, tetapi sebuah kepercayaan untuk menjaga arah perjuangan agar tetap relevan dengan dinamika masyarakat hari ini,” ucapnya.
Proses serah terima menjadi semangat refleksi atas dinamika organisasi yang sehat, di mana regenerasi bukan hanya pergantian nama, tetapi juga momentum evaluasi, penyegaran visi, dan penguatan kembali nilai-nilai perjuangan dalam konteks damai.
Dengan bergesernya estafet kepemimpinan ini, KPA Wilayah Samudera Pasee menunjukkan bahwa transformasi organisasi pasca-konflik tetap berjalan dalam koridor kedewasaan politik dan komitmen terhadap masa depan Aceh yang lebih inklusif dan berkeadilan. []