Isu yang beredar belakangan ini menyebutkan bahwa Bendungan Keureuto, yang terletak di Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, adalah pemicu banjir yang melanda wilayah Lhoksukon dan sekitarnya. Namun, berdasarkan penelusuran dan kajian teknis, tudingan tersebut tidaklah benar.
Dilansir laman Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Selasa (22/7/2025), banjir yang kerap melanda Aceh Utara sejatinya disebabkan oleh berbagai faktor lain, jauh sebelum pembangunan Bendungan Keureuto dimulai. Bahkan, bendungan ini justru dibangun sebagai solusi jangka panjang untuk pengendalian air dan mitigasi risiko banjir di daerah hilir.
Akar Permasalahan Banjir di Aceh Utara
Penyelidikan mendalam menunjukkan beberapa penyebab utama banjir di kawasan ini:
1. Kondisi Geografis Sungai
Sungai-sungai di Aceh Utara hanya memiliki satu muara dan cenderung dangkal, menghambat kelancaran aliran air. Selain itu, banyak sungai di sekitar lokasi yang bermuara pada satu titik yang sama. Kondisi ini menyebabkan luapan air tidak terhindarkan saat hujan deras turun secara bersamaan.
2. Alih Fungsi Lahan
Semakin menyempitnya area resapan air akibat alih fungsi lahan dan peralihan hutan menjadi permukiman juga menjadi faktor krusial. Pepohonan berkurang drastis, menyebabkan hilangnya tutupan hutan yang sebelumnya berfungsi sebagai pelindung alami sehingga mempercepat aliran air menuju permukiman penduduk.
3. Intensitas Hujan Tinggi
Dalam beberapa tahun terakhir, intensitas curah hujan di wilayah ini tercatat sangat tinggi, memperparah kondisi banjir yang sudah ada.
Bendungan Keureuto: Bagian dari Solusi, Bukan Masalah
Bendungan Keureuto merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan kapasitas tampungan mencapai 215,94 juta meter kubik. Proyek ini tidak hanya difungsikan untuk irigasi dan penyediaan air baku, tetapi juga dirancang secara khusus untuk membantu mengurangi risiko banjir hingga 30%.
Dengan demikian, keberadaan Bendungan Keureuto justru merupakan bagian integral dari upaya penanggulangan banjir di Aceh Utara, bukan sebaliknya.
Penting untuk dipahami bahwa permasalahan banjir di Aceh Utara adalah kompleks dan melibatkan banyak faktor lingkungan serta geografis yang telah ada sejak lama. Bendungan Keureuto hadir sebagai salah satu upaya konkret pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut secara berkelanjutan. []