Lhoksukon | Infoacehutara.com — Dalam upaya memperkuat kapasitas masyarakat desa dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati, Unit Pengelola Gampong (UPG) Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, melaksanakan kegiatan setek pohon durian unggulan di gampong setempat, Kamis (5/6/2025).
Kegiatan ini difasilitasi oleh Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup dan Hak Asasi Manusia (LPLHa), dengan jumlah 170 pohon yang telah disetek dari total 1.000 pohon yang direncanakan.
Setek merupakan metode perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan menggunakan potongan bagian tanaman, seperti akar, batang, atau daun, yang dipisahkan dari induknya. Potongan tersebut kemudian ditanam dan diharapkan akan membentuk akar dan tumbuh menjadi tanaman baru yang identik dengan tanaman induknya.
Durian yang disetek merupakan varietas unggulan seperti musang king, bintan, dan jenis lokal pilihan yang memiliki keunggulan adaptif terhadap kondisi lingkungan setempat serta rasa yang khas dan berpotensi tinggi secara ekonomis.
“Pemilihan jenis ini tidak hanya ditujukan untuk pelestarian keanekaragaman hayati, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi lokal,” kata Kadiv Data dan Informasi LPLHa, Samsul Rizal kepada Info Aceh Utara, Kamis (5/6).
Kegiatan ini dirancang sebagai sarana pembelajaran kolektif antara tim LPLHa, Unit Pengelola Gampong, dan perwakilan masyarakat. Selain sebagai bagian dari program konservasi, kegiatan ini juga menjadi pilot project LPLHa dalam mendorong peningkatan kapasitas Unit Pengelola Gampong di tingkat desa.
Inisiatif ini, lanjut Samsul, merupakan bagian dari gerakan penghijauan yang menyatu dengan visi besar pelestarian keanekaragaman hayati secara inklusif dan berbasis masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam upaya pelestarian. Dalam jangka panjang, kami berharap unit pengelola gampong ini dapat tumbuh secara kelembagaan dan individu, serta mandiri dalam mengembangkan kegiatan ekonomi yang tetap berpijak pada prinsip-prinsip keberlanjutan,” jelasnya.
Lebih jauh, Samsul menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Aceh Utara.
“Ini adalah langkah penting dan komitmen bersama. Kami bekerja berdampingan dengan pemerintah, sektor swasta, unit pengelola gampong, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga dan mengelola kekayaan hayati Aceh Utara secara bertahap, terencana, dan sesuai standar kualitas terbaik,” tutupnya. []