Lhoksukon | Infoacehutara.com — Migrasi massal hewan dari habitat aslinya ke tempat baru yang lebih baik secara musiman atau tahunan kembali terpantau di Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan langkahan, Kabupaten Aceh Utara.
Setidaknya sekitar 13 ekor Po Meurah –istilah lokal untuk menyebut gajah Aceh– terlihat oleh warga setempat saat migrasi satwa liar pada Minggu, 22 Desember 2024.
Kepala Divisi Konservasi Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup & HAM (LPLHa), Hanif, mengatakan bahwa kawanan gajah liar saat ini masih berada di Sarah Raja, tepatnya di kawasan kebun plasma binaan salah satu perusahaan perkebunan setempat.
Belum diketahui pasti apakah kawanan ini adalah kawanan yang sebelumnya berada di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. “Namun jika dilihat dari pergerakan setelah sebelumnya sekitar bulan Oktober sempat terlihat di Dusun Batee Uleu Cot Girek, maka besar kemungkinan ini adalah kawanan yang sama,” ungkap Hanif kepada Info Aceh Utara, Senin (23/12/2024).
Menurut pantauan warga dan Tim Patroli Gajah Gampong Lubok Pusaka, jumlah kawanan satwa liar ini berkisar antara 11-13 ekor dan telah berada sekitar 2 minggu dalam kawasan dusun Sarah Raja serta telah memasuki perkebunan warga yang mengakibatkan kerusakan sekitar 2 hektare lahan milik warga.
“Warga hingga saat ini terus berjaga-jaga terutama di malam hari agar satwa liar ini tidak kembali memasuki pemukiman dan perkebunan warga,” ujar Hanif.
Lebih lanjut, Hanif menyampaikan, LPLHa yang selama ini fokus membantu warga untuk mengurangi dampak konflik satwa liar gajah dan manusia telah melakukan koordinasi dengan BKSDA Resort Aceh Utara untuk mencari solusi dan tindak lanjut dari keberadaan satwa liar gajah di Sarah Raja.
Ini merupakan kali pertama gajah kembali memasuki Desa Lubok Pusaka pasca terbentuknya Unit Pengelola Gampong Lanskap Cot Girek yang memiliki tugas diantaranya yaitu melakukan patroli pergerakan satwa liar gajah.
“Sepanjang tahun 2024 baru pada bulan Desember ini kawanan gajah kembali masuk ke Dusun Sarah Raja,” kata Hanif.
Menyimak kebiasaan, memang setiap tahunnya satwa bertubuh besar ini selalu mengunjungi dusun mereka sekitar bulan Desember untuk mencari makan, diduga hal ini terjadi karena ketersediaan pakan dalam kawasan hutan sudah tidak mencukupi sehingga satwa yang tergolong nomaden ini kerap memasuki perkebunan warga.
Konflik satwa dan manusia pada Lanskap Cot Girek (Desa Lubok Pusaka Kecamatan Langkahan, Desa Cot Girek Kecamatan Cot Girek, dan Desa Alue Lhok, Desa Blang Pante, Desa Peureupok Kecamatan Paya Bakong) masih berlarut-larut sehingga diperlukan partisipasi kontribusi dari berbagai pihak untuk menemukan solusi jangka panjang sehingga konflik ini dapat dihindari atau bahkan ditiadakan.
Hanif, juga menyampaikan, hari ini, Senin (23/12/2024), Divisi Konservasi LPLHa akan turun langsung ke lapangan bersama personel BKSDA Resort Aceh Utara untuk menganalisis dan menentukan strategi penggiringan kembali gajah ke dalam Kawasan hutan dengan mengutamakan keselamatan warga.
“Mohon doa dari semua pihak agar berjalan lancar,” pungkasnya. []