Lhoksukon | Infoacehutara.com — Mahasiswa KKN PPM Universitas Malikussaleh (Unimal) Kelompok 212 melakukan kunjungan ke toko kue Bhoi Kak Sur yang berlokasi di Keude Sampoiniet, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara, pada Senin, 27 Januari 2025.
Kue Bhoi merupakan penganan khas yang dikenal luas di masyarakat Aceh. Bentuk kue ini sangat bervariasi, seperti bentuk ikan, bintang, bunga, dan lain-lain. Kedatangan mahasiswa KKN ke UMKM ini bertujuan untuk mempelajari konsistensi dan eksistensi bisnis penjualan kue tradisional Aceh.
Usaha kue yang dijalankan Kak Sur, sapaan akrab Suryati (60) dimulai sejak tahun 2005 atau sekitar 20 tahun silam, menjadikannya sebagai salah satu toko penjual Kue Bhoi tertua di Keude Sampoiniet.
“Toko ini dari awal didirikan 2005 tidak berpindah dan gak ada namanya, biasanya orang bilang toko kue bhoi Kak Sur karena nama saya Suryati,” kata Suryati sebagaimana dikutip Ketua Kelompok 212 Muhammad Habib Al Hamda, Sabtu (1/2).
Terlepas dari lokasinya yang cukup strategis di area pasar Sampoiniet. Dikarenakan eksistensinya yang cukup lama, membuat toko yang menjual kue berbentuk ikan ini sangat digemari warga sekitar yang ingin membelinya.
Kue Bhoi ini juga telah menjadi salah satu oleh-oleh favorit bagi masyarakat untuk bersilaturahmi dengan keluarga jauh sejak lama. Kue ini memiliki rasa yang khas dengan rasa yang manis dan tekstur yang lembut.
“Dalam sehari Toko Kue Bhoi Kak Sur ini dapat menjual dari 800 hingga 1.000 kue. Di hari biasa toko ini dibantu dengan 1 sampai 2 orang pekerja, namun jika musim lebaran dibutuhkan tenaga ekstra karena akan meningkatnya penjualan,” ungkap Habib.
Selain menjual Kue Bhoi dengan berbagai ukuran, toko ini juga menjual berbagai bolu. Toko ini terus berkembang untuk mempertahankan keunikan kue tradisional Aceh di tengah gempuran persaingan kuliner modern.
Di samping itu, Suryati juga menjelaskan perjalanan penjualannya tidak selalu mulus, mengingat bukan hanya dirinya yang berjualan kue tradisional Aceh ini. Namun, dikarenakan tokonya telah ada sejak 20 tahun silam, menghadirkan ciri khas tersendiri di hati pembeli loyalnya.
“Namanya jualan gak akan selalu mulus, persaingan tetap ada karena di sini terdapat beberapa toko lain yang juga menjual kue bhoi ini,” tuturnya.
Dalam kunjungan tersebut, Suryati menyambut hangat kedatangan para mahasiswa. Terpancar dari raut wajahnya merasa senang atas kedatangan Kelompok 212 dari Desa Matang Sijuek Timu ke Toko Kue Bhoi miliknya.
“Terima kasih atas kedatangan anak-anak mahasiswa, semoga dengan kehadiran kalian bisa meningkatkan penjualan juga promosi dari kue tradisional Aceh ini,” harapnya.
Kelompok 212 di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Arif Rahman, beranggotakan Muhammad Habib Al Hamda (Teknik Elektro), Fadilah Fasya (Ekonomi Pembangunan), Ratih Purwasih (Hukum), Rizka Eka Putri (Sistem Informasi), Fitriatun Nabila (Manajemen), Muammar Qadhafi (Hukum), Fauziah Nur (Ilmu Komunikasi), Muhammad Sabri (Teknik Mesin), Novi Aulia Ramadhani (Teknik Kimia) dan M. Rangga As’ad (Teknik Sipil). []