Lhoksukon | Infoacehutara.com — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Aceh Utara menyampaikan apresiasi tinggi dan dukungan penuh terhadap komitmen serius Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), H. Ruslan M. Daud (HRD), dalam mengawal percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase di Kabupaten Aceh Utara.
Dukungan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua HKTI Aceh Utara, Rasyidin kepada media ini, Selasa (7/10/2025), menyusul kunjungan kerja (kunker) HRD sehari sebelumnya ke lokasi proyek.
Sebelumnya, HKTI Aceh Utara sempat melayangkan kritik keras terhadap pemerintah atas lambannya penyelesaian proyek Bendungan Krueng Pase yang dinilai telah membuat ribuan petani terabaikan dan menanggung kerugian besar. Rasyidin menyoroti penderitaan petani akibat sawah kering, hasil panen merosot, dan beban hidup yang makin berat, sementara proyek tak kunjung tuntas.
“Ini bukan sekadar soal teknis, ini soal nyawa petani dan masa depan pangan Aceh,” ungkap Rasyidin kala itu, mendesak pemerintah pusat dan daerah segera mencari solusi konkret.
Apresiasi HKTI mencuat setelah kunjungan kerja HRD yang didampingi oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Asyari, Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (Ayahwa), serta sejumlah anggota DPRK Aceh Utara. Rombongan meninjau langsung progres pembangunan bendung di Gampong Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia, dan Gampong Maddi, Kecamatan Nibong.
Dalam kunjungan tersebut, HRD menegaskan bahwa proyek Bendung Krueng Pase adalah infrastruktur vital yang menyangkut hajat hidup ribuan petani Aceh Utara. Anggota Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur ini menyatakan akan terus mengawasi dan mendorong pemerintah agar penyelesaian proyek segera rampung sesuai target.
“Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi tentang kehidupan ribuan petani yang menanti aliran air untuk sawah mereka,” tegas politisi PKB itu.
Merespons hal tersebut, Rasyidin menilai perhatian dan ketegasan HRD dalam mengawal proyek strategis tersebut patut diapresiasi sebagai bentuk nyata keberpihakan terhadap petani dan pembangunan ekonomi daerah.
“Kami dari HKTI Aceh Utara mengapresiasi langkah tegas HRD dalam memastikan proyek Bendung Krueng Pase segera diselesaikan. Upaya ini menunjukkan kepedulian nyata terhadap kesejahteraan petani Aceh Utara yang selama ini sangat bergantung pada irigasi Krueng Pase,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan wakil rakyat merupakan kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur. “Bendung Krueng Pase bukan hanya proyek fisik, tetapi simbol harapan ribuan petani Aceh Utara,” tambah Rasyidin yang ikut serta dalam kunker tersebut.
Target Penyelesaian dan Dukungan HKTI
Mengutip pernyataan Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Asyari, proyek Bendung Krueng Pase ditargetkan rampung pada awal Januari 2026. Proyek ini merupakan bagian dari upaya strategis nasional dalam mendukung ketahanan pangan dan pemerataan sistem irigasi di wilayah utara Aceh.
HKTI Aceh Utara menegaskan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pengawasan dan perjuangan yang dilakukan oleh H. Ruslan M. Daud bersama Komisi V DPR RI.
“Kita berharap, kerja sama lintas sektor ini dapat mempercepat penyelesaian proyek Bendung Krueng Pase dan membawa manfaat nyata bagi petani Aceh Utara serta memperkuat ketahanan pangan daerah,” pungkas Rasyidin. []