Lhoksukon | Infoacehutara.com — Islamic Relief Indonesia melakukan serah terima 33 unit rumah layak huni tahan gempa untuk keluarga yatim dan dhuafa di Kabupaten Aceh Utara. Prosesi penyerahan dilakukan dalam sebuah acara resmi yang berlangsung di Gampong Alue Seumambu, Kecamatan Cot Girek, pada Selasa (3/6/2025).
Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada keluarga Usman (36) warga Dusun Baro, Gampong Alue Seumambu yang sehari-harinya bekerja serabutan. Diawali dengan peusijuek dan potong pita dilanjutkan penyerahan kunci rumah yang diterima Usman bersama istri serta kedua anaknya.
Pembangunan rumah bantuan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) dengan Baitul Mal Kabupaten (BMK) Aceh Utara. Rumah tipe 36 tersebut dibangun dengan anggaran per unit Rp84.500.000, di mana Islamic Relief menggelontorkan Rp66.500.000, sedangkan BMK Aceh Utara Rp15.000.000. Sementara sisanya Rp3.000.000 ditanggung oleh Gampong setempat.
Rumah ini juga dilengkapi dengan fasilitas MCK. Selain itu, Islamic Relief juga menyediakan perabotan rumah tangga yang diperlukan oleh keluarga penerima manfaat, seperti kasur, lemari, peralatan memasak, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
Acara serah terima dihadiri Chief Executive Officer (CEO) Islamic Relief Indonesia Nanang Subana Dirja, Ketua Dewan Pengawas Dr. Muhammad Jasin, Ketua Dewan Pembina Prof. Dr. Ede Surya Darmawan, dan Koordinator Islamic Relief Indonesia Regional Aceh Yusrizal Puteh.
Selain itu, turut hadir Direktur Pembangunan Perumahan Pedesaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Laode Burcham, Direktur Peningkatan Kualitas Perumahan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP) Agus Wahidin, Kasubdit Pelaksanaan Skema Pembiayaan Perumahan Kemen PUPR Handini Lestari.
Sementara dari unsur pemerintahan hadir mewakili Bupati Aceh Utara, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdakab Aceh Utara Fauzan, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Ahmad Faisal, Kepala Dinas Sosial PPPA Iskandar, Kepala Sekretariat BMK Aceh Utara Rakhmat Setiadi, Camat Cot Girek Kamaruddin KS, Ketua BMK Lhokseumawe, BMK Aceh Besar, Muspika setempat, seluruh Geuchik dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, usai prosesi peusijuek rumah bantuan, CEO Islamic Relief Indonesia Nanang Subana Dirja, menyampaikan Islamic Relief Indonesia, khusus untuk wilayah Aceh, saat ini telah menyelesaikan pembangunan 102 unit rumah layak huni tahan gempa, yang tersebar di Aceh Besar 55 unit dan Aceh Utara 47 unit.
Sebelumnya, pada semester pertama tahun 2024, Islamic Relief Indonesia telah membangun 14 unit rumah layak huni tahan gempa di yang tersebar di tujuh kecamatan dalam kabupaten Aceh Utara, yaitu Langkahan, Tanah Jambo Aye, Baktiya, Tanah Pasir, Meurah Mulia, Geureudong Pase dan Banda Baro.
“Pada hari ini diserahterimakan 33 unit rumah di kecamatan Cot Girek, semoga bermanfaat bagi masyarakat, dan hari ini, bahkan setelah acara ini sudah sah ditempati karena sudah resmi menjadi hak milik bapak ibu,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dalam pembangunan rumah bantuan ini.
Sedangkan Direktur Pembangunan Perumahan Pedesaan Kemen PUPR Laode Burcham, dalam sambutannya menyebut berdasarkan data BPS, sekitar 9,9 juta orang di Indonesia belum memiliki rumah, sedangkan 26,9 juta keluarga yang hidupnya menghuni rumah yang tidak layak huni.
“Pemerintah di dalam RPJM, program untuk penyelesaian angka backlog rumah ini ada 1,7 juta. Itu lima tahun pak, jadi kalau kita hitung itu sekitar 340 ribu rumah per tahun. Kalau kita selesaikan 340 ribu berarti kita butuh kurang lebih 29 tahun untuk menyelesaikan 9,9 juta backlog rumah yang tidak punya rumah. Tapi kalau kita ingin menyelesaikan rumah yang tidak layak huni kita membutuhkan waktu kurang lebih 79 tahun,” paparnya.
Bapak Presiden menyatakan 3 juta rumah yang disediakan setiap tahun, 1 juta di perkotaan, 1 juta di pedesaan, dan 1 juta di pesisir. “Tentunya ini tidak mudah, bagaimana caranya, strateginya gotong royong. Pemerintah tidak bisa membangun ini sendiri, tentu kita dorong juga swasta, melibatkan swadaya masyarakat seperti hari ini contohnya, gotong royong, kolaborasi dengan Yayasan Relief Islami,” katanya.
Kementerian juga mendorong partisipasi Pemda sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah di mana salah satunya menyebutkan tentang perumahan.
Sementara itu, Plh. Sekda Fauzan, menyampaikan sambutan Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil yang mengapresiasi dedikasi Islamic Relief dalam memperhatikan masyarakat Aceh, khususnya Aceh Utara.
“Program pembangunan rumah ini sungguh luar biasa, bahkan telah dilengkapi dengan perabotannya,” ujar Fauzan.
Pembangunan rumah layak huni tahan gempa ini adalah bukti nyata komitmen Pemkab Aceh Utara untuk meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan masyarakat. “Semoga rumah ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat penerima manfaat,” katanya.
Pihaknya berharap rumah ini dapat dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan dengan baik oleh penerima manfaat. Ia juga berpesan agar rumah ini dirawat supaya menjadi lebih baik agar terasa nyaman dan untuk ditempati.
“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Relief Islami Indonesia atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan dalam program ini dan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan rumah, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, donatur, kontraktor, dan sukarelawan. Mari kita terus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ajaknya.
“Dengan adanya perhatian dan kepedulian kita semua, mudah-mudahan persoalan kemiskinan di Aceh Utara dapat kita minimalisir dalam waktu yang lebih cepat,” harapnya.
Di akhir acara dilakukan dialog terbuka dengan semua stakeholder, melibatkan penerima rumah bantuan, bahkan tukang. Selanjutnya, dilakukan penyerahan kunci dan sertifikat kepada 33 penerima rumah bantuan.
Sebelum bertolak ke Jakarta melalui Lhokseumawe, rombongan Islamic Relief dan Kementerian dijamu secara khusus oleh Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil (Ayahwa) bersama Kapolres AKBP Nanang Indra Bakti di salah satu rumah makan di kawasan Batu XII Cot Girek. []