Lhoksukon | Infoacehutara.com — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamen Diktisaintek), Prof. Stella Christie PhD, meninjau langsung rencana lokasi pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda di Aceh Utara pada Kamis, 18 September 2025. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari program strategis nasional untuk mendirikan sekolah unggulan di luar Pulau Jawa, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
Wamen Prof. Stella Christie tiba di Aceh Utara melalui Bandara Malikussaleh pada Rabu petang, 17 September 2025, didampingi oleh rombongan. Kedatangan beliau disambut dan didampingi langsung oleh Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil SE MM.
Kunjungan kerja diawali dengan pertemuan dan pemaparan program pembangunan SMA Unggul Garuda di aula Kantor Bupati, Landing, Kecamatan Lhoksukon, pada Kamis pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Stella memaparkan bahwa pembangunan Sekolah SMA Unggul Garuda merupakan titah langsung dari Presiden RI. Sekolah ini didirikan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap putra-putri terbaik bangsa, terutama yang berprestasi dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, agar mendapatkan pendidikan terbaik dan berkualitas.
“Presiden sangat memberikan perhatian terhadap putra putri terbaik bangsa, mereka yang berprestasi harus mendapatkan pendidikan terbaik dan berkualitas, terutama yang dari keluarga miskin, miskin ekstrem. Untuk itulah Sekolah Garuda ini disiapkan oleh Pemerintah,” jelas Wamen.
Peninjauan Lokasi Pembangunan
Sekolah unggul SMA Garuda direncanakan dibangun di 20 titik di seluruh Indonesia, di luar Pulau Jawa. Terdapat dua skema pembangunan: up-grade sekolah unggul yang sudah ada (seperti di Aceh Besar), dan pembangunan baru yang diawali dengan penyiapan lokasi, seperti yang sedang ditinjau di Aceh Utara.
Prof. Stella dan rombongan meninjau lokasi utama yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, yaitu di Gampong Buket Seuntang, Kecamatan Lhoksukon. Lokasi ini berupa areal seluas 21 hektare di kawasan perbukitan rendah yang dinilai ideal karena suasananya yang adem, asri, serta lokasinya yang tidak jauh dari objek pendukung seperti Pasar Kota Lhoksukon, RSU Az-Zahra, Polres Aceh Utara, dan Markas TNI Brigif 25/Siwah.
Dalam peninjauan tersebut, Wamen menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemkab Aceh Utara atas upaya penyediaan lahan. “Di sekolah ini nantinya akan bersekolah anak-anak hebat yang berprestasi, yang direkrut dari seluruh penjuru Tanah Air. Guru-gurunya juga adalah guru terbaik yang direkrut secara khusus. Sehingga lokasinya harus betul-betul siap dan mendukung,” ujar Prof. Stella.
Selain Buket Seuntang, Pemkab Aceh Utara juga menyediakan dan turut ditinjau dua lokasi alternatif lainnya, yakni di Gampong Meunye, Kecamatan Lhoksukon (lahan eks rencana Kantor Pemkab Aceh Utara) dan Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera (dekat Monumen Samudera Pasai).
Dukungan Pemkab Aceh Utara
Sekolah Unggul SMA Garuda akan mengusung pendekatan science-based learning dan character building, mengintegrasikan sains, teknologi, serta nilai-nilai kebangsaan. Kehadiran sekolah ini diharapkan menjadi katalis bagi kemajuan pendidikan dan inovasi di wilayah barat Indonesia, khususnya Aceh.
Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil (Ayahwa), menyambut positif dan mendukung penuh proyek strategis nasional ini. “Kami sangat mengapresiasi perhatian Pemerintah Pusat terhadap kemajuan pendidikan di daerah. Pendirian Sekolah Garuda akan menjadi tonggak penting dalam mencetak generasi unggul di Aceh Utara yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global,” ungkap Ayahwa.
Bupati menegaskan bahwa Pemkab Aceh Utara siap memberikan dukungan penuh, baik dari segi perizinan, penyediaan lahan, maupun sinergi lintas sektor demi kelancaran pembangunan sekolah tersebut nantinya.
Dalam rombongan Wamen, turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST, DEA, dan Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe, Ir. Rizal Syahyadi, ST, M.Eng. Dari jajaran Pemkab Aceh Utara, hadir antara lain Sekda Aceh Utara, Dr. A. Murtala, M.Si, para Asisten Setdakab, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Utara, serta sejumlah Kepala Dinas dan pejabat terkait lainnya. []