Lhoksukon | Infoacehutara.com – H Abdul Mukti Umar terpilih sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Aceh Utara dalam Musyawarah Kabupaten (MUKAB) ke-VI yang berlangsung di aula kantor Bupati di Landing, Lhoksukon, pada Kamis, 16 Februari 2023.
Pengusaha kelahiran Blang Glumpang Seunuddon itu dipilih secara aklamasi melalui musyawarah yang dihadiri oleh 39 saudagar yang tergabung dalam organisasi pengusaha itu.
Usai terpilih, pengusaha yang akrab disapa Haji Mukti oleh koleganya ini mengatakan dirinya akan menjalankan visi menjadikan KADIN Aceh Utara sebagai pilihan pertama dan utama dalam mewakili suara dunia usaha serta seluruh stakeholder-nya.
“Sebagaimana visi dan misi yang pernah saya sampaikan, KADIN siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten dalam membangun perekonomian Aceh Utara,” kata Haji Mukti kepada media ini.
Dalam musyawarah yang dipimpin oleh presidium sidang H Basri Yusuf, T Hasansyah, dan Nazaruddin Yusuf itu, ada dua calon ketua yang mendaftar, yaitu Abdul Mukti Umar dan Ibnu Sa’dan.
“Karena hanya ada 1 calon yang memenuhi syarat keanggotaan yang tercantum dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta Pedoman Organisasi, maka hanya Abdul Mukti Umar yang memenuhi syarat untuk menjadi calon Ketua KADIN Aceh Utara,” ungkap Nazaruddin Yusuf.
“Jadi, karena hanya ada 1 calon ketua, maka Abdul Mukti Umar, berdasarkan kesepakatan forum MUKAB langsung ditetapkan dan dikukuhkan sebagai Ketua KADIN Aceh Utara Periode 2023-2028,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia MUKAB Iskandar Ali, mengatakan bahwa setelah Musyawarah Kabupaten selesai, Ketua terpilih sekaligus ketua formatur akan menyusun kepengurusan KADIN Aceh Utara yang sebelumnya sempat vakum belasan tahun.
“Selanjutnya panitia akan mempersiapkan pelantikan pengurus, setelah lima belas tahun vakum, kita harapkan menjadi ‘angin segar’ bagi saudagar di Aceh Utara,” kata Tu Is, panggilan akrab pengusaha bidang konstruksi ini.
Sebelumnya, dalam pembukaan MUKAB, Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, mengajak para pengusaha yang tergabung dalam KADIN untuk berperan nyata dan terukur dalam membangun ekonomi daerah.
Kata Azwardi, salah satu indikator geliat ekonomi daerah yang juga sangat dekat dengan gejolak inflasi adalah mahalnya harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat. Padahal sebagian besar barang-barang tersebut dapat diproduksi di daerah, misalnya beras.
“Beras mahal, kenapa? Padahal kita Aceh Utara punya sawah yang luas, hasil gabah surplus, tapi kita tak punya industri, misalnya rice mill (Penggilingan beras). Gabah Aceh Utara diangkut ke Medan, digiling, diolah, kemudian baru dipasarkan kembali ke Aceh Utara,” ungkap Azwardi.
Untuk itu, Azwardi mengajak para pihak, terutama kalangan pengusaha, untuk bisa menghadirkan rice mill di Aceh Utara. Dengan adanya industri yang mumpuni, maka gabah dari Aceh Utara tidak lagi perlu diangkut keluar daerah, apalagi keluar Provinsi, yang ujung-ujungnya nanti bisa menyebabkan permainan harga di pasaran lokal, dan berefek terhadap gejolak inflasi.
“Inflasi harus kita jaga, kita kendalikan, saya minta peran pengusaha-pengusaha KADIN untuk itu,” harapnya.
Hadir pada acara itu Ketua KADIN Aceh H Muhammad Iqbal Piyeung, pengusaha senior Aceh yang juga seorang Komisaris PT PIM Marzuki Daud, Ketua KADIN Sabang Pon Bit, Ketua KADIN Lhokseumawe Muhammad Amany, Ketua KADIN Pidie, sejumlah pengurus KADIN Aceh di antaranya T Yusuf dan TAF Haikal.