Lhoksukon | Info Aceh Utara – Wakil Ketua Komite II DPD RI, Dr Ir Abdullah Puteh berkesempatan mengunjungi langsung para perajin pande besi di Gampong Pande, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara pada Selasa 28 Juni 2022.
Wakil Ketua Komite II DPD RI, Dr Ir Abdulah Puteh pun mendukung penuh, dan akan mengupayakan ke depan pengrajin bisa memiliki alat yang memadai. Hal tersebut disampaikan dalam rilisnya yang diterima media Infoacehutara.com pada Rabu (6/7/2022).
“Saya akan berkunjung dan melakukan studi ke pabrik modern yg ada di pulau Jawa, guna bisa diterapkan di Gampong Pande ini,” ujarnya.
Kedatangannya ke lokasi tersebut untuk memenuhi undangan Geuchik Gampong Pande, De Junaidi disaat melakukan pertemuan di Jakarta pada awal Juni 2022.
“Kedatangan Abdullah Puteh ke tempat kami memenuhi undangan saya di Jakarta. Disaat itu saya memintanya untuk melihat langsung kondisi para perajin pande besi di tempat kami,” kata Geuchik Gampong Pande.
De Junaidi mengatakan ada sekitar 200 dari 326 kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya dari penghasilan kerajinan Pande Besi. Bahkan para pengrajin sempat kesulitan mendapatkan bahan baku meskipun stok diambil dari Medan, Sumatera Utara.
“Adapun industri pande besi memproduksi kebutuhan alat-alat dapur seperti pisau dan parang serta hampir semua kebutuhan untuk alat dibidang pertanian,” ujarnya.
Dia menambahkan untuk pemasaran itu sendiri diseluruh wilayah Provinsi Aceh dan sebagian di Pulau Sumatera.
“Tentu kita sangat mengharapkan hasil produk-produk kerajinan itu dapat pasarkan tingkat pasar nasional dan mancanegara. maka itu perlu peran penting dari semua stakeholder agar tercapai dan para pengrajin pun dapat meningkatkan kebutuhan hidup para pengrajin di gampong kami,” katanya.
Dia menambahkan saat ini para pengrajin memproduksi produk tersebut dengan cara tradisional.
“Kita mengharapkan dengan kedatangan Abdullah Puteh dapat membawa angin segar dalam industri pande besi yang ada di gampong kami. Dengan demikian, kemakmuran para pengrajin terjamin dikarenakan industri ini merupakan hasil turun temurun sejak kehadiran kerajaan Samudera Pasai yang merupakan tempat pembuatan senjata saat memerangi para penjajah,” lanjutnya.
Dia menyebutkan ada satu hal yang sangat kurang dalam hal produksi pande besi saat ini yaitu untuk peralatan perkebunan kelapa sawit seperti dodos dan egrek. Dikarenakan selama ini para pengrajin tidak memproduksi secara khusus kecuali jika ada permintaan dari pelanggan.
“Jadi untuk memenuhi hal tersebut, maka diharapkan agar dapat dibangun pabrikasi pande besi dengan peralatan lebih modern untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar alat-alat pertanian dan perkebunan,” harapnya.
Dia mengatakan pihaknya juga mewacanakan semua para pengrajin agar dapat dimasukkan dalam peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk menjamin kehidupan hari tua mereka.