Lhoksukon | Infoacehutara.com – Kapolres AKBP Nanang Indra Bakti, memimpin rombongan Polres Aceh Utara berziarah ke makam pahlawan nasional Cut Nyak Meutia di kawasan perbukitan di Gampong Alue Rimeu, Kecamatan Pirak Timu, pedalaman Kabupaten Aceh Utara, pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Rombongan yang turut mengikuti ziarah diantaranya Wakapolres Kompol Muhayyat Effendi, Kabag Ops Kompol Firdaus Jufrida, Kabag SDM Kompol Ildani Ilyas, Kasat Intelkam AKP Imran, Kasat Reskrim AKP Novrizaldi, Kasat Lantas Iptu T Sulaiman, Kasat Res Narkoba Iptu Fitra Jumara dan Kapolsek Jajaran Polres Aceh Utara.
“Tujuan dari ziarah ini adalah untuk mengenang dan menghormati perjuangan Cut Nyak Meutia dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Sebagai pahlawan nasional, Cut Nyak Meutia dikenal atas keberanian dan kegigihannya melawan penjajah kolonial Belanda,” ujar Kapolres AKBP Nanang Indra Bakt, dalam rilis media, Sabtu (20/7/2024).
Selain ziarah, rombongan juga melaksanakan doa bersama dan membersihkan area makam dari semak dan sampah plastik. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Polres Aceh Utara untuk menjaga dan merawat makam pahlawan sebagai simbol penghormatan dan rasa terima kasih atas jasa-jasa Cut Nyak Meutia.
AKBP Nanang menekankan pentingnya menjaga dan merawat makam pahlawan.
“Kita harus selalu mengingat dan menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan kita. Merawat makam mereka adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat dan menjaga semangat perjuangan tetap hidup dalam diri kita,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghormati dan merawat makam pahlawan, sebagai bagian dari upaya menjaga sejarah dan mengenang perjuangan bangsa.
Cut Nyak Meutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, Kesultanan Aceh, pada 15 Februari 1870. Putri pasangan Uleebalang Teuku Ben Daud Pirak dan Cut Jah ini gugur terkena 3 butir peluru saat bertempur dengan serdadu Belanda yang didukung pasukan Marechausée di Alue Kurieng, pada tanggal 24 Oktober 1910.
Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa-jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikannya dalam pecahan uang kertas rupiah baru Republik Indonesia, pecahan Rp1.000. []