Lhoksukon | Infoacehutara.com – Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, bersama Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi, meninjau kesiapan dermaga 3 Pelabuhan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) pada Jumat, 3 Februari 2023.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tiba di bandara Malikussaleh bersama rombongan pada Jumat sore, disambut oleh Pj Bupati Azwardi bersama pejabat Forkopimda Aceh Utara.
Menhub kemudian menuju ke areal pelabuhan milik PT PIM di Krueng Geukueh. Pada kesempatan itu Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan keberadaan dermaga 3 Pelabuhan PT PIM berfungsi sebagai sarana konektivitas untuk memasok bahan baku produksi pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, dan Kalium).
“Kami berkunjung kemari untuk memastikan pelabuhan ini bekerja dengan baik untuk menjalankan fungsi konektivitas laut. Konektivitas laut begitu penting untuk mendukung operasional produksi pabrik,” kata Budi.
Dermaga 3 Pelabuhan PT PIM memiliki panjang 184 meter LOA (Length Over All) dengan kapasitas 40.000 DWT (Dead Weight Tonnage). Sementara kedalaman alur pelayaran adalah -12 mLWS (mean Low Water Springs).
Budi mengatakan, pada tanggal 9 atau 10 Februari 2023 mendatang pabrik pupuk NPK PT PIM akan diresmikan Presiden Joko Widodo. Dengan peresmian tersebut, maka PT PIM menjadi satu-satunya pabrik besar di Sumatera yang memproduksi pupuk NPK.
“Oleh karena itulah konektivitas laut itu begitu penting, kami terus memperbaiki pelabuhan baik dari segi kedangkalan, fungsi manajemen, dan fungsi ekonomi supaya memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Menhub.
Dalam kesempatan itu, saat berbincang dengan Direktur dan manajemen PT PIM, Menhub Budi Karya Sumadi berpesan agar pelabuhan tersebut dirawat dan difungsikan sebaik mungkin agar kapal yang memasok bahan baku maupun distribusi pupuk dapat beroperasional dengan lancar.
Dalam kunjungan tersebut, dalam rombongan Menhub juga terlihat sejumlah pejabat lainnya, diantaranya Anggota DPR RI H Ruslan M Daud, Ketua DPR Aceh Saiful Bahri, dan Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran.