Lhoksukon | Infoacehutara.com — Biasanya perayaan tahun baru yang identik dengan kembang api dan petasan, begitu pula yang terjadi di Dusun Sarah Raja yang mengakhiri tahun 2024 ditandai dengan bunyi petasan, bedanya petasan akhir tahun di Sarah Raja diperuntukkan untuk menghalau satwa liar gajah.
Sarah Raja merupakan salah satu dusun di Desa Lubok Pusaka Kecamatan Langkahan di pedalaman Kabupaten Aceh Utara yang merupakan wilayah laluan (koridor) satwa liar gajah.
Tepat di penghujung tahun, Selasa, 31 Desember 2024, tim Unit Pengelola Lanskap Langkahan melakukan penggiringan gajah.
Kepala Divisi Konservasi Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup dan HAM (LPLHa), M. Hanif mengatakan, sebelumnya keberadaan gajah di sekitar Sarah Raja telah diketahui sejak tanggal 20 Desember 2024.
“Namun kawanan ini mulai memasuki perkebunan warga tanggal 22 Desember 2024 yang mengakibatkan rusaknya kebun warga seluas kurang lebih dua hektare,” ungkapnya kepada Info Aceh Utara, Kamis (2/12/2025).
Sejak saat itu, kata dia, warga mulai berjaga-jaga dan harus berada di kebunnya sebelum magrib karena kebiasaan gajah memasuki area perkebunan atau pemukiman menjelang magrib.
Tim Unit Pengelola Lanskap Gampong Lubok Pusaka Langkahan, kemudian melakukan pemantauan lanjutan, menganalisis posisi serta strategi penggiringan setelah berkoordinasi dengan LPLHa serta BKSDA Resor InSitu Aceh Utara.
“Akhirnya dilakukan upaya penggiringan kawanan gajah ini ke dalam kawasan hutan,” ujar Hanif.
Selanjutnya, Unit Pengelola Lanskap Lubok Pusaka yang dipimpin Zulkifli memulai proses penggiringan gajah yang diperkirakan berjumlah 13-15 ekor itu sejak pukul 10.00 WIB dan berhasil menghalaunya kembali ke kawasan hutan sekitar pukul 15.30 WIB.
Hanif menceritakan kronologi pencarian jejak gajah dimulai dengan menelusuri sungai karena transportasi menuju Dusun Sarah Raja yang paling efektif di musim hujan adalah melalui jalur sungai.
“Jalur sungai juga menjadi pilihan aman agar terhindar dari kemungkinan terjebak dalam kawanan atau amukan hewan ini, apalagi telah diketahui bahwa di antara kawanan gajah tersebut ada seekor gajah besar yang bersikap agresif,” tuturnya.
Sekitar pukul 12.10 WIB, tim berhasil menemukan lokasi keberadaan kawanan gajah. Dan langsung mengambil posisi untuk penggiringan menggunakan alat bantu kejut suara (mercon).
“Proses penggiringan ini berlangsung selama sekitar lima setengah jam, penggiringan dihentikan saat kawanan satwa liar gajah telah memasuki kawasan hutan,” pungkas Hanif. []