Lhoksukon | Infoacehutara.com — Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, mahasiswa KKN Universitas Malikussaleh (Unimal) Kelompok 170 menggelar pelatihan pembuatan sabun cair cuci piring di Desa Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, pada Minggu, 2 Februari 2025.
Pelatihan yang diselenggarakan di meunasah gampong ini berhasil menarik perhatian ibu-ibu rumah tangga, anggota PKK, serta anak-anak mereka. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis mengenai pembuatan sabun cair dengan bahan-bahan yang mudah didapat, murah, dan ramah lingkungan.
“Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis kepada peserta, tetapi juga membuka wawasan mereka tentang potensi sabun cair sebagai peluang usaha ‘Homemade’ (rumahan) yang menguntungkan,” ungkap Mangappu Erandes Panjaitan, Ketua Kelompok 170 kepada Info Aceh Utara, Kamis (6/2).
Lanjutnya, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di sekitar desa, ibu-ibu rumah tangga diajarkan cara membuat sabun cair yang tidak hanya bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, tetapi juga memiliki potensi untuk diproduksi dan dipasarkan.
“Hal ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru yang dapat menambah pendapatan keluarga di desa tersebut,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berusaha memberikan pemahaman bahwa usaha kecil seperti pembuatan sabun cair bisa dijalankan dengan modal yang rendah, tetapi memberikan hasil yang optimal.
“Pelatihan ini, selain meningkatkan keterampilan ibu-ibu rumah tangga, juga bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi melalui usaha rumahan yang mudah dijalankan,” beber Mangappu.
Lebih jauh, ia menyebut, pelatihan membuat sabun cair ini sebagai potensi peluang usaha. “Dengan keterampilan ini, ibu-ibu bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga dan bahkan menjadikannya sebagai sumber pendapatan tambahan. Ini adalah langkah kecil menuju kemandirian ekonomi bagi keluarga mereka,” pungkasnya.
Pelatihan ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. “Kegiatan pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu rumah tangga di desa kami. Selain memberikan keterampilan baru, sabun cair yang diajarkan untuk dibuat juga bisa menjadi peluang usaha,” kata Jumadi, Geuchik Parang Sikureung.
“Saya berharap pelatihan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa menginspirasi ibu-ibu untuk memulai usaha kecil yang dapat membantu perekonomian keluarga. Terlebih lagi, usaha rumahan seperti ini bisa dijalankan dengan modal yang tidak terlalu besar dan sangat relevan dengan kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Salah seorang peserta pelatihan, Rosmegawati, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan mengikuti pelatihan ini. “Ini menjadi pengalaman baru bagi kami di Desa Parang Sikureung. Saya merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa sabun cair bisa dibuat dengan bahan yang sederhana dan terjangkau,” ujarnya.
“Sekarang, saya merasa lebih percaya diri untuk membuat sabun cair sendiri di rumah. Selain bisa menghemat, saya juga melihat ada peluang untuk menjual produk ini kepada tetangga atau di pasar. Ini sangat bermanfaat untuk membantu perekonomian keluarga,” tandas Ros.
Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Parang Sikureung untuk memanfaatkan keterampilan yang didapat guna meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilanjutkan untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pemberdayaan masyarakat desa. []