Lumajang | Infoacehutara.com — Sebuah kisah inspiratif datang dari Desa Pakel, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, di mana seorang ibu rumah tangga bernama Lamisih berhasil membuktikan bahwa bantuan sosial dapat menjadi pijakan untuk bangkit menuju kemandirian ekonomi.
Dahulu sebagai penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), kini ia telah menjadi pengusaha sukses dengan produk gula aren semut.
Pada Selasa (5/8/2025), Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, mengunjungi kediaman Lamisih dan menyampaikan apresiasinya.
“Ibu Lamisih ini luar biasa. Setelah melalui proses pendampingan PKH, beliau mampu bangkit dan kini memiliki usaha gula aren semut yang berkembang. Dengan kesadaran sendiri, beliau memilih mundur dari PKH. Ini sungguh inspiratif,” ujar Yudha dilansir InfoPublik, Kamis (7/8).
Graduasi Mandiri, Tolak Bantuan demi Berbagi
Keputusan Lamisih untuk keluar dari program PKH atau yang dikenal dengan “graduasi mandiri” ini didasari oleh kesadaran penuh. Ia merasa sudah mampu secara ekonomi dan ingin memberikan kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan bantuan tersebut.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa semangat, kerja keras, dan pendampingan yang tepat mampu mengubah nasib seseorang.
Kini, Lamisih tidak hanya mampu membiayai kebutuhan keluarganya sendiri, tetapi juga membuka lapangan kerja kecil dan menjadi teladan bagi masyarakat sekitar. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran penting para pendamping sosial PKH yang secara konsisten membimbing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menuju kemandirian.
Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma menegaskan peran vital para pendamping tersebut. “Pendamping ini adalah pahlawan perubahan di akar rumput. Tanpa mereka, kisah seperti Bu Lamisih mungkin tidak akan muncul,” ucapnya.
PKH sebagai Alat Pemberdayaan
Kisah Lamisih membuktikan bahwa PKH tidak hanya berfungsi sebagai bantuan, tetapi juga sebagai alat pemberdayaan yang mendukung visi pemerintah pusat dalam menciptakan masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera. Keberanian, kemauan untuk terus belajar, dan kerja keras adalah kunci utama yang mengantarkan Lamisih keluar dari jerat kemiskinan.
“Semoga yang lain bisa mengikuti jejak Bu Lamisih. Kita doakan rezekinya diluaskan, dan suatu hari nanti beliau bisa membantu orang lain yang masih berjuang,” tutup Yudha Adji Kusuma.
Kisah Lamisih menjadi bukti nyata bahwa keluar dari kemiskinan bukanlah impian kosong, melainkan kenyataan yang dapat dicapai dengan tekad dan kerja keras. []