Lhoksukon | Infoacehutara.com — Sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi, mahasiswa KKN Kelompok 164 dari Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar pelatihan pembuatan sabun cuci piring bagi masyarakat Desa Meucat, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, pada Senin, 3 Februari 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa setempat, diikuti oleh puluhan ibu-ibu rumah tangga serta beberapa perwakilan dari Karang Taruna. Pelatihan ini merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN sebagai upaya untuk menciptakan peluang usaha masyarakat desa.
“Kita melihat bahwa sabun cuci piring merupakan kebutuhan sehari-hari yang selalu dicari, sehingga pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan baru bagi masyarakat untuk membuat sabun cuci piring sendiri, bahkan untuk dijual kembali karena bernilai ekonomis,” ungkap Muhammad Nadir, Ketua Kelompok 164 kepada Info Aceh Utara, Senin (3/2).
Pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini dilakukan secara interaktif dan mudah dipahami. Mahasiswa KKN memberikan penjelasan tentang bahan-bahan yang dibutuhkan, takaran yang tepat, serta langkah-langkah pembuatan sabun cuci piring yang aman dan efektif.
Selain itu, mereka juga mempraktikkan langsung cara membuat sabun cuci piring, sehingga peserta dapat melihat dan mengikuti prosesnya dengan jelas. “Salah satu keunggulan dari pelatihan ini adalah penggunaan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar desa dan tentunya ramah lingkungan,” terang Nadir.
Mahasiswa KKN, lanjutnya, mengajarkan cara memanfaatkan bahan-bahan alami seperti minyak kelapa, soda api, dan ekstrak buah-buahan sebagai bahan dasar pembuatan sabun cuci piring. Hal ini tentu saja menghemat biaya produksi dan meminimalisir dampak limbah terhadap lingkungan.
“Pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini memberikan manfaat ganda bagi masyarakat desa. Selain mendapatkan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mereka juga berpotensi untuk menciptakan peluang usaha skala rumah tangga,” paparnya.
Kelompok 164 berharap pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini dapat menjadi langkah awal bagi pengembangan potensi desa. Mereka juga berharap, semoga semakin banyak mahasiswa KKN yang tergerak untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat desa.
“Dengan memproduksi sabun cuci piring sendiri, masyarakat dapat menghemat pengeluaran rumah tangga, bahkan dapat menjualnya kepada tetangga atau warung-warung kecil di sekitar desa,” pungkas Nadir.
Sementara itu, Geuchik Gampong Meucat, Afriadi menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini. Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga.
“Semoga pelatihan ini dapat berkelanjutan dan menjadi bekal bagi masyarakat untuk meningkatkan kemandirian ekonomi,” harapnya.
Sedangkan dosen pembimbing lapangan (DPL) KKN, Nuribadah SH MH juga mengapresiasi upaya inovatif yang dilakukan mahasiswa KKN. “Saya sangat mengapresiasi semangat dan dedikasi mahasiswa saya dalam melaksanakan dedikasi serta mengedukasi warga desa Meucat,” katanya.
Dengan pelatihan ini, ia berharap masyarakat Desa Meucat tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sabun cuci piring mereka sendiri, tetapi juga dapat mengembangkan potensi ekonomi melalui produksi dan penjualan sabun cuci piring.
“Inisiatif mahasiswa KKN ini menjadi contoh nyata pengabdian kepada masyarakat dan semangat gotong royong dalam membangun desa,” ujar dosen Fakultas Hukum Unimal ini. []