Lhoksukon | Info Aceh Utara – Menanggapi pemberitaan terkait capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari BUMD PD Bina Usaha yang tidak mencapai target, yang mengutip pernyataan Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara, Razali Abu pada Senin (13/6/2022). Pemkab Aceh Utara mengusulkan agar duduk rembuk antara PD Bina Usaha dengan Komisi III DPRK Aceh Utara sebagaimana disampaikan Kabag Humas Hamdani M.Sos pada Rabu pagi, 15 Juni 2022.
Kabag Humas menilai pentingnya duduk rembuk antara Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara dari Fraksi Partai Aceh dengan Direktur PD Bina Usaha (PDBU) yang merupakan satu satunya Perusahaan Daerah bergerak di bidang usaha.
“Hal ini menjawab pertanyaan media terkait pendapat Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara Razali Abu tentang tidak dapat PAD dari Perusahaan Daerah yang dilansir sejumlah media,” kata Hamdani.
Hamdani juga berharap agar adanya Forum Group Discussion (FGD) bersama tentang capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta langkah strategis menggenjot pemasaran produk PDBU.
Hamdani juga menyampaikan hasil pengumpulan data dari Direktur PDBU, ada 10 poin ditulis oleh Direktur PDBU ini untuk dipublikasikan.
Sementara itu, Direktur Utama PD Bina Usaha T. Asmoni SE, didampingi Kabag Humas merincikan antara lain, setoran PAD terakhir PD Bina Usaha pada tahun 2007 dan waktu itu masih disubsidi.
T. Asmoni menyampaikan, bahwa Pansus aset DPRK tahun 2015 memberikan 2 opsi terhadap PD Bina Usaha, yaitu meminta Bupati untuk membekukan Perusahaan itu atau meminta PDBU untuk memperbaiki manajemen dan kinerja.
Lalu, pada tahun 2017 Wakil Ketua DPRK saat itu juga meminta perusahaan ini untuk tutup atau mencari solusi untuk tidak bangkrut.
Sedangkan, pada pertengahan tahun 2018 Pemkab Aceh Utara membuka pendaftaran penjaringan Dirut Baru PDBU ini dengan melaksanakan fit dan proper test yang dilakukan oleh Komisi III DPRK Aceh Utara karena Dirut lama mengundurkan diri.
“Adapun hasil fit dan proper test itu diserahkan oleh Komisi III DPRK kepada Bupati, saya dipilih dan terpilih sebagai Dirut PD Bina Usaha yang baru,” ujar T. Asmoni.
Pria yang disapa Teuku Moni Panton ini menerangkan, bahwa pada tanggal 6 Juli 2018 dirinya dilantik oleh Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib, dalam amanatnya di hari pelantikan, Bupati memberi warning bahwa Pemkab tidak memberikan subsidi karena kondisi keuangan daerah juga tidak begitu baik dan ada skala prioritas lain yang lebih membutuhkan.
“Sejak saya mulai bekerja, Perusahaan ini benar benar kolaps, tidak ada bisnis yang jalan dan gaji karyawan pun tertunggak,” jelasnya.
Tidak hanya itu, bahkan 2 tahun listrik kantor pun dipotong karena tidak ada dana untuk membayar.
“Saya coba gali sumber uang dari aset di Geudong, tapi itu juga awalnya berkonflik sampai Bupati dan saya digugat ke Pengadilan oleh penghuni kios yang secara aturan sudah habis masa pakai, begitu juga lahan yang terbengkalai selama 20 tahun di tanah eks pemadam kebakaran Lhokseumawe saya coba untuk fungsikan kembali agar Perusahaan ada pemasukan, pun demikian dengan 90 kios yang ada Pasar Inpres Lhokseumawe yang hampir hilang raib tapi dengan segala cara saya coba telusuri kembali dan akhirnya kembali menjadi milik Aceh Utara,” lanjut T. Asmoni.
Dirinya mengatakan, bahwa melakukan semua ini dengan dana yang terbatas dan pegawai yang terbatas tentu bukan hal yang mudah, tapi dirinya mencoba memberikan semangat kepada karyawan di kantor.
“Walau tiada gaji, tapi kita ada harapan didepan, dan nanti setelah semua berhasil kita kerjakan Perusahaan akan rembes,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku bekerja sama pengelolaan beberapa objek bisnis bersama mitra dengan pola bagi hasil yang disetujui oleh atasan dan dari bagi hasil itulah PAD kami setor, jadi kami sebenarnya sudah melahirkan PAD tapi bukan dalam bentuk uang tunai tapi unit ruko dan kios yang menjadi bagian dari aset Pemkab tanpa subsidi seribu rupiah pun.
“Harusnya kami didukung dalam upaya penguatan kembali posisi bisnis perusahaan karena sampai saat ini saya sebagai Dirut juga belum ada gaji normal seperti layaknya Perusahaan lainnya tapi kita punya aset yaitu ruko dan kios yang kita bangun,” jelasnya lagi.
Diujung penyampaian, Direktur PD Bina Usaha mengucapkan apresiasi dari segenap jajaran PT. Bina Usaha Aceh Utara.
“Saya akan jawab semua tudingan itu dengan kerja dan kinerja kami, mohon dukungan dan kritisi kami dengan penuh rasa kebersamaan agar Perusahaan ini bisa kita jalankan sebagaimana mestinya,” pungkasnya.