Lhoksukon | Info Aceh Utara – Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib meresmikan beroperasinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Muchtar Hasbi pada Rabu, 22 Juni 2022. Rumah Sakit ini milik pemerintah Tipe D ini sebelumnya bernama RSUD Pratama Lhoksukon.
Rumah sakit ini berlokasi di Jalan Nasional Medan – Banda Aceh, tepat di belakang Dinas Kesehatan Aceh Utara, Gampong Alue Mudem Kecamatan Lhoksukon. Setelah dilakukan peresmian, RS langsung dapat melayani pasien rawat jalan melalui layanan empat Poliklinik, yaitu Poliklinik Penyakit Dalam, Poli Anak, Poli Bedah dan Poli Kandungan (Obstetri & Ginekologi).
Prosesi peresmian ditandai dengan pengguntingan pita pada pintu masuk ruang IGD yang dilakukan oleh Bupati. Selanjutnya prosesi peusijuek dilakukan oleh Walidi atau Tgk H Jamaluddin Ismail, Imam Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon, didampingi oleh Tgk T Zulfadli Ismail (Waled Landeng), pimpinan Dayah Keumaral Al-Aziziyah, Landeng.
Bupati dalam arahannya meminta manajemen Rumah Sakit untuk terus membenahi dan melengkapi prasarana maupun SDM tenaga kesehatan.
“Ini adalah pelayanan, maka lakukan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat sehingga masyarakat bisa ‘jatuh hati’ terhadap Rumah Sakit ini. Untuk tahap awal, minimal bisa melayani terhadap pasien darurat, misalnya stroke atau pasien kecelakaan lalu lintas,” pinta Cek Mad, sapaan akrab Bupati.
Menurut Cek Mad, Pemkab Aceh Utara terus mengupayakan berbagai prasarana pendukung, termasuk prasarana jalan masuk ke Rumah Sakit sekitar 400 meter sudah diusul untuk pengerasan dan pengaspalan. Sedangkan untuk kebutuhan perluasan dan penambahan bangunan Rumah Sakit, di lokasi tersebut tersedia lahan sekitar 9 hektar, dan sangat memadai untuk pengembangan Rumah Sakit nantinya.
Cek Mad menyebutkan bahwa saat ini RSUD dr Muchtar Hasbi masih Tipe D, diharapkan dalam dua tahun ke depan harus bisa menjadi Rumah Sakit Tipe C. Untuk itu, akan terus dilengkapi sarana dan prasarana, termasuk jumlah bed (ranjang) pasien, saat ini tersedia 72 bed akan ditambah menjadi 125 bed.
“Meskipun nanti saya tidak lagi sebagai Bupati, kita minta Penjabat Bupati maupun Bupati definitif berikutnya akan melanjutkan pembangunan Rumah Sakit ini, sehingga menjadi tempat layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat,” harap Cek Mad.
Menurut Cek Mad, mendapatkan layanan kesehatan yang baik adalah hak seluruh masyarakat. Dengan luas wilayah Kabupaten Aceh Utara 3.297 Km persegi dan terdiri dari 27 kecamatan, serta jumlah penduduk 602.783 jiwa, maka memiliki satu unit Rumah Sakit belumlah mencukupi untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, maka terbitlah Perbup Nomor 34 Tahun 2020 tentang terbentuknya RSUD Kelas D Pratama yang saat ini beralih nama menjadi UPTD dr Muchtar Hasbi dengan Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor 39 Tahun 2021.
“Saya harapkan kepada seluruh staf UPTD RSUD dr Muchtar Hasbi untuk dapat melayani masyarakat secara profesional dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, melayani dengan ikhlas dan penuh empati kepada para pasien, tanpa pandang bulu,” harapnya.
Sebelumnya, Direktur RSUD dr Muchtar Hasbi, dr Adnani, dalam laporannya mengatakan rencana operasional Rumah Sakit ini sudah sejak tahun lalu. Namun terkendala dengan sejumlah regulasi, khususnya terkait dengan kelengkapan sarana dan prasarana.
“Alhamdulillah, ini sudah mendapatkan izin operasional pada Juni 2022 ini,” ungkapnya.
Saat ini, kata Adnani, RSUD dr Muchtar Hasbi memiliki 94 orang tenaga kesehatan, terdiri dari 55 orang perawat, 31 bidan, dan selebihnya dokter umum dan dokter spesialis. Sementara ini mereka akan memberikan layanan pasien rawat jalan atau layanan Poliklinik, yaitu Poli Bedah, Penyakit Dalam, Poli Anak dan Poli Obgyn (kandungan).
“Insya Allah beberapa waktu kedepan juga akan melayani rawat inap,” ungkap Adnani.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara Amir Syarifuddin, SKM, mengatakan Rumah Sakit ini mulai dibangun pada 2019. Tapi saat itu bangunan belum dilengkapi dengan instalasi pengolah air limbah (IPAL), sehingga tidak bisa diusul untuk mendapatkan izin operasional. Pada awal 2021 dibentuk struktur personalia dan dilantik Direktur untuk mengurus keberadaan Rumah Sakit, sehingga dimulailah pembangunan IPAL dan membenahi berbagai perlengkapan lainnya untuk layaknya sebuah Rumah Sakit.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan tokoh masyarakat untuk menabalkan nama dr Muchtar Hasbi pada RSUD ini.
“Alhamdulillah hari ini bisa diresmikan untuk melayani masyarakat Aceh Utara, terlebih lagi bagi masyarakat bagian timur daerah ini, yang berdomisili jauh dari RSUD Cut Meutia di Buket Rata Lhokseumawe,” kata Amir.
Nama RSUD dr. Muchtar Hasbi diambil dari nama tokoh perjuangan Aceh. Dikutip dari laman Wikipedia, Sosok dr. Muchtar Hasbi (4 Juni 1940 – 13 Agustus 1980) tidak begitu dikenal publik. Namun ia merupakan tokoh penting dalam struktur Aceh Merdeka (AM). Pejuang kelahiran Geudong, Kecamatan Samudera Aceh Utara itu pernah mengambil pendidikan dokter spesialis di Fakultas Kedokteran Unsyiah bersama mantan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, namun tidak selesai. Almarhum syahid dalam suatu pertempuran di Pulo Tiga, Aceh Timur pada 13 Agustus 1980.
Deklarator Aceh Merdeka Dr. Tengku Hasan di Tiro menempatkan dr. Muchtar sebagai Wakil Wali Neugara dalam struktur Aceh Merdeka. Tengku Hasan di Tiro juga pernah menyebut sosok yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Aceh Merdeka yang pertama dalam buku The Price of Freedom; The Unfinished Diary.