Lhokseumawe | Info Aceh Utara – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Lhokseumawe melaksanakan Inspeksi Mendadak Pasar (Sidak Pasar) menjelang lebaran Idul Adha 1443 hijriah. Sidak Pasar dilakukan di dua tempat yakni Pasar Inpres dan Pasar Pusong Kota Lhokseumawe pada Kamis, 7 Juli 2022.
Sidak Pasar tersebut bertujuan untuk pemantauan dan pengawasan stabilitas harga serta kesediaan Bahan Pokok menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H.
Pada kunjungan Sidak tersebut, Tim TPID mendatangi beberapa pedagang di Pasar Inpres dan Pusong Lhokseumawe, yang menjual komoditas strategis seperti beras, minyak goreng, gula, daging dan bahan pokok lainnya.
Mayoritas harga sembako mengalami peningkatan seiring dengan momen Hari Raya Idul Adha dan pulihnya mobilitas masyarakat. Peningkatan paling signifikan terjadi pada harga komoditas cabai merah dan komoditas bawang merah.
Harga cabai merah sempat meningkat hingga di atas Rp 100.000 per kilogram pada akhir Juni 2022.
Sidak Pasar di ikuti Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Rio Wardhanu, bersama Asisten II Walikota Lhokseumawe Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Anwar, Kepala Dinas Disperindagkop, M Rizal, didampingi oleh Kepala Bulog Cabang Lhokseumawe Mufti Januar, Kabag Perekonomian Setdako Lhokseumawe, Kepala Seksi Kejaksaan Negeri Lhokseumawe dan juga DKPP Lhokseumawe Cut Elya Safitri.
Di beberapa lokasi pedagang, harga cabai merah berada pada kisaran Rp 95.000 – 100.000 per kilogram.
Asisten II Kota Lhokseumawe Bidang Pembangunan dan Ekonomi Anwar menyampaikan penyebab peningkatan harga cabai.
“Peningkatan harga cabai merah diakibatkan oleh pasokan yang terbatas, seiring dengan sudah lewatnya masa panen cabai merah,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan dini hari Kamis (7/7/2022) di kecamatan Banda Sakti, harga bawang merah saat ini pada kisaran Rp 60.000 per kilogram. Peningkatan juga terjadi pada harga daging sapi yang mencapai Rp 160.000 per kilogram.
Hal tersebut juga menyebabkan permintaan daging sapi menurun. Begitu juga dengan harga daging ayam dan bawang putih.
Di sisi lain beberapa komoditas mengalami penurunan harga seperti minyak goreng. Dari sisi pasokan, bahan pokok strategis dinilai masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Lhokseumawe.
Sementara Deputi Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe Rio Wardhanu, menyampaikan bahwa dalam upaya pengendalian inflasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Lhokseumawe menginisiasi program pemberdayaan kelompok tani binaan.
“Selain melalui upaya Sidak Pasar seperti saat ini, KPw BI Lhokseumawe juga mengembangkan, pilot project Implementasi Digital Farming pada Kelompok Tani Cabai Merah Binaan di Desa Jeulikat, kecamatan Muara Dua, untuk meningkatkan produktivitas,” ungkap Rio.
KPw BI Lhokseumawe saat ini memiliki binaan Kelompok Tani komoditas strategis seperti komoditas cabai merah di Bener Meriah dan Lhokseumawe, komoditas bawang merah di Aceh Tenggara dan Gayo Lues dan lain sebagainya.
“Pengembangan ini merupakan solusi jangka panjang dan mendasar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di wilayah kerja KPw BI Lhokseumawe sehingga dapat menjaga stabilitas harga dan juga pasokan,” pungkas Rio.
Segenap unsur TPID bersama dengan Satgas Pangan akan terus melakukan upaya pengendalian inflasi terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.
Rio mengatakan pelaksanaan upaya tersebut berdasarkan Framework K4 yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif.