Lhoksukon | Infoacehutara.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Utara melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para stakeholder terkait dalam rangka pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022.
Rakor tersebut berlangsung di aula Kantor Bupati Aceh Utara di Landing, Lhoksukon pada Kamis, 29 September 2022.
Hadir dalam Rakor tersebut Asisten II Setdakab Aceh Utara Risawan Bentara, Asisten III Adamy, Kepala BPS Aceh Utara Andi Hardiyanto, Kepala Bappeda Aceh Utara M Nasir, para Kepala SKPK, para Camat, dan para Ketua Forum Geuchik dari 27 kecamatan.
Kepala BPS Aceh Utara Andi Hardiyanto, dalam laporannya mengatakan bahwa pendataan Regsosek tahun 2022 dinilai sangat penting karena masih terbatasnya data sosial ekonomi yang mencakup semua penduduk, untuk penentuan target program pembangunan. Menurut Andi, saat ini data target program masih sangat sektoral.
Kata Andi, melalui pendataan Regsosek diharapkan dapat menangkap dinamika perubahan kesejahteraan masyarakat, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai data rujukan untuk integrasi program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, Regsosek adalah sistem dan basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa.
Andi menyebutkan, moda pengumpulan data Regsosek ini dilakukan melalui paper dan pencil interviewing (PAPI) dan dilengkapi dengan geotag dan foto (khusus keluarga miskin). Dari sini diharapkan datanya menjadi lebih akurat dan dapat dijadikan acuan bagi setiap target dan sasaran pembangunan.
Lebih lanjut, Andi mengatakan bahwa saat ini BPS Aceh Utara telah merekrut dan melatih 1007 orang petugas pendataan awal Regsosek tahun 2022. Pelatihan dimaksud berlangsung pada awal pekan ini, sebagai persiapan bagi petugas yang akan terlibat dalam Regsosek. Petugas ini diharapkan telah memahami konsep pendataannya, sehingga mereka bisa wawancara di lapangan terhadap responden dengan baik.
Penjabat Bupati Aceh Utara yang diwakili oleh Asisten II Setdakab Risawan Bentara, dalam arahannya mengharapkan melalui Rakor tersebut agar semua stakeholder dapat menyamakan persepsi dan komitmen untuk menyukseskan pelaksanaan Regsosek 2022.
“Selama ini pemerintah telah melaksanakan berbagai program perlindungan sosial, akan tetapi di lapangan kerap ditemui berbagai persoalan, termasuk ketidaksesuaian data, dan kurang tepat sasaran program,” ungkap Risawan.
Untuk itu, sambung Risawan, pemerintah mengharapkan pendataan Regsosek 2022 nantinya benar-benar dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat dipakai oleh semua instansi untuk kebutuhan pembangunan. Untuk itu, para petugas pendataan agar benar-benar terjun ke lokasi dan benar-benar memahami tugasnya dengan baik.
“Masyarakat juga kita harapkan dapat memberikan informasi yang jujur dan benar, jangan asal jawab kepada petugas, ini nantinya akan merugikan masyarakat itu sendiri,” kata Risawan.
Ketua Forum Geuchik kecamatan Dewantara Yusuf Beuransah pada kesempatan itu meminta agar para petugas BPS betul-betul jujur dalam mengambil data di gampong-gampong.
“Jangan mendata sambil duduk di Warkop, atau cuma datang ke Kantor Desa untuk minta data. Kami juga mau agar data sebelum di input oleh BPS agar diperlihatkan dahulu kepada kami selaku Geuchik Gampong, mungkin ada yang kurang sehingga dapat kami kroscek kembali, sehingga data yang masuk ke BPS tidak terdapat kekeliruan,” harap Yusuf.