Lhoksukon | Infoacehutara.com — Gelombang pasang purnama meluluhlantakkan pemukiman warga di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, pada Selasa, 17 September 2024. Akibatnya, tercatat ada 38 rumah milik warga setempat rusak parah dan terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Fenomena pasang surut air laut yang terjadi ketika bulan purnama ini bukan kali pertama terjadi di Desa Lhok Puuk. Pada peristiwa sebelumnya sebanyak 29 rumah warga rusak akibat pengikisan tanah di daerah pesisir pantai yang disebabkan oleh ombak dan arus laut (abrasi).
“Pada kejadian sebelumnya, sebanyak 29 rumah warga rusak, dan hari ini jumlahnya meningkat sampai 38 rumah, bukan rusak malah hancur akibat hantaman air pasang purnama,” ujar Geuchik Lhok Puuk T. Bakhtiar, Kamis (19/9/2024).
Geuchik menyatakan, akibat bencana alam itu warga untuk sementara mengungsi ke meunasah (surau) karena rumah mereka tidak bisa ditempati lagi.
“Ada 4 kilometer wilayah yang terkena dampak langsung dari pasang purnama. Masyarakat saat ini mengungsi karena rumah mereka hancur akibat hantaman air laut,” ucapnya.
Selain itu, Geuchik menyampaikan pemasangan batu jeti (batu gajah) antara Gampong Matang Puntong dan Lhok Puuk yang dimulai beberapa tahun lalu hingga kini belum selesai pengerjaan sayapnya sehingga setiap kali terjadi pasang purnama, terimbas seperti saat ini.
“Sudah lima tahun, dan tahun ini adalah yang terparah. Semua rumah hancur,” tuturnya dengan nada sedih.
Ia juga menyoroti kurangnya perhatian pemerintah dalam menangani masalah ini. “Sudah lima tahun berlalu, tetapi belum ada bantuan dari pemerintah karena selalu terhalang oleh hal-hal teknis seperti DED (Detail Engineering Design). Masyarakat sangat berharap agar pemasangan batu jeti segera dilanjutkan dan infrastruktur yang rusak segera diperbaiki,” tambahnya.
Lebih jauh, Geuchik mengatakan, pasang purnama, bahkan hampir memutus akses jalan di desa yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka tersebut. Warga sangat berharap agar Pj Bupati Aceh Utara dan Pj Gubernur Aceh turun langsung ke lokasi untuk melihat situasi ini dan segera mengambil langkah-langkah yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami membutuhkan tanggap darurat dari pemerintah untuk mengatasi hantaman ombak pasang purnama yang telah menghancurkan kehidupan kami,” harapnya. []