Lhoksukon | Infoacehutara.com – Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) kabupaten Aceh Utara menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan sejumlah awak media di sekretariat Panwaslih setempat, kecamatan Syamtalira Aron, Jumat, 22 September 2023.
Kegiatan sosialisasi dihadiri Komisioner Panwaslih Aceh Utara, yakni Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Hazimi Abdullah Cut Agam dan Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Safwani. Acara tersebut dipandu oleh Plt Kepala Sekretariat Panwaslih, A Rahman TB.
Sosialisasi yang dirangkai dengan diskusi tersebut juga menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi media, M Nasier Husen, yang didapuk menyampaikan materi Peran Pers dalam Pemilu.
Komisioner Panwaslih Aceh Utara, Hazimi, mengatakan pertemuan ini dilakukan pihaknya dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu Serentak Tahun 2024 mendatang, dalam hal ini dengan awak media.
“Sinergitas dan keterlibatan rekan media dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilu menjadi kunci penting dalam menentukan kesuksesan penyelenggaraan Pemilu Februari 2024 mendatang,” ungkapnya.
Selanjutnya, Komisioner Panwaslih Aceh Utara, Safwani, menyampaikan bahwa ajang silaturahmi ini merupakan bentuk komitmen Panwaslih dalam menjalin sinergitas dalam rangka mendorong keterlibatan media dalam pengawasan Pemilu 2024.
“Kita butuh kerja sama dalam menyukseskannya,” ujarnya.
“Saat ini kami hanya sekedar melakukan pengawasan. Bahkan, kami juga sudah mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh Partai Politik yang berada di Aceh Utara untuk menaati aturan alat peraga sosialisasi sesuai dengan PKPU Nomor 15 tahun 2023,” terang Safwani.
Sementara itu, M Nasier Husen, selaku narasumber menyampaikan bahwa kemerdekaan Pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
“Pers harus menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia serta menghormati kebhinekaan,” papar pria yang akrab disapa Cut Teh ini.
Jurnalis senior ini mengingatkan agar awak media tetap kritis dalam melakukan peliputan terkait Pemilu.
“Pahami regulasi, kuasai tahapan krusial, awasi kecurangan,” ujarnya.
Kekuatan media, kata dia, masih menjadi referensi publik, sarana komunikasi dan persuasi yang lebih mudah dipahami. Rubrik politik dan demokrasi masih menjadi primadona, selain olahraga dan ekonomi.
“Bentuk media kian beragam dan bersinergi dengan media sosial, bisa memengaruhi opini publik dan Pers dengan seluruh kekuatannya adalah mengawal demokrasi dan pengawas Pemilu yang tangguh,” pungkasnya.