Lhokseumawe | Infoacehutara.com – Setelah sebelumnya beredar informasi usulan rekrutmen guru mata pelajaran agama Katolik, Kristen, dan Budha yang tertuang dalam rincian formasi PPPK Tenaga Guru di lingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe Tahun 2022.
Dalam rincian tersebut guru agama Kristen (Protestan) 8 formasi, terdiri dari 5 formasi jenjang SD, yaitu SDN 6 Muara Satu, SDN 6 Banda Sakti, SDN Arun, SDN 2 Muara Dua, SDN 3 Muara Dua. Sementara 3 formasi jenjang SMP, yaitu SMPN 1 Lhokseumawe, SMPN 5 Lhokseumawe, SMPN 6 Lhokseumawe.
Guru agama Katolik 4 formasi, terdiri dari 2 formasi jenjang SD, yaitu SDN 3 Banda Sakti dan SDN 1 Muara Satu. Sedangkan 2 formasi jenjang SMP, yaitu SMPN 1 Lhokseumawe dan SMPN 5 Lhokseumawe.
Sementara guru agama Budha 3 formasi terdiri dari 2 formasi jenjang SD, yaitu SDN 2 Banda Sakti dan SDN 14 Banda Sakti. Sedangkan 1 formasi jenjang SMP, yaitu SMPN 1 Lhokseumawe.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe Ikhwansyah, menanggapi terkait informasi yang beredar tentang usulan rekrutmen guru mata pelajaran agama Katolik, Kristen, dan Budha yang tertuang dalam rincian formasi PPPK Tenaga Guru di lingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe Tahun 2022.
Ikhwansyah saat dikonfirmasi media ini, mengatakan bahwa pihaknya sedang membahas dan mencari solusi yang terbaik demi kemaslahatan umat.
“Dan kita sedang duduk malam ini dan membahas persoalan tersebut dengan Ketua DPRK Lhokseumawe dan Anggota Komisi D,” ujar Ikhwansyah pada Jumat malam, 4 November 2022.
“Intinya Ketua DPRK Lhokseumawe berharap kita bukan mencari siapa yang salah tetapi lebih kepada bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut,” ujar Ikhwansyah mengutip pernyataan Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf.
Lebih lanjut, Ikhwansyah menyampaikan hasil rapat pihaknya malam ini di Ruang Komisi D DPRK Lhokseumawe.
“Arahan Ketua dan anggota rapat bahwa kami segera menjumpai pimpinan dan pihak MPU untuk membahas hal tersebut. Insyaallah dengan doa kita semua persoalan ini akan tuntas. Maka semua pihak mohon dapat menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” harapnya.
Dirinya menambahkan, semua kita ingin yang terbaik dan dapat menjaga hubungan yang harmonis dengan siapapun, dan kota Lhokseumawe alhamdulillah welcome (terbuka), tidak alergi dengan agama lain.
“Karena urusan akidah itu hak masing-masing manusia. Oleh karena itu,, jangan dipolitisir persoalan PPPK ini, tetapi bagaimana kita doakan agar solusi terbaik segera Allah berikan kepada kita,” tambahnya.
“Kami siap mendukung yang terbaik secara bersama-sama dengan semua pihak baik DPRK dan juga Pimpinan Daerah,” pungkasnya.