Aceh Utara | Infoacehutara.com — Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara periode 2024-2029 tinggal menghitung hari. Jika tak ada aral melintang, maka pemilik suara akan menentukan Calon kepala daerah (Cakada) pada Rabu, 27 November 2024 mendatang.
Semua pihak sibuk menyiapkan diri dalam menghadapi kontestasi tersebut, tak terkecuali Partai Aceh (PA), partai politik lokal di Indonesia yang didirikan pada 7 Juni 2007.
Jauh sebelum kontestasi dimulai, Partai Aceh sebagai partai yang memperoleh kursi terbanyak di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara. Partai Aceh berhasil meraih 17 kursi dari total 45 kursi DPRK Aceh Utara. Dengan modal tersebut, Partai Aceh telah menyiapkan Cakada yang akan diusung.
Dan calon yang diusung PA kali ini, yaitu Ismail A Jalil (Ayah Wa) dipasangkan dengan Tarmizi (Panyang) yang diumumkan jauh hari sebelum kandidat lain muncul.
Pasangan ini bukanlah sosok asing sebagai politisi di Kabupaten Aceh Utara, tetapi kader Partai Aceh yang sudah berpengalaman dalam politik, di mana mereka sudah pernah menjadi anggota legislatif.
Sosok Ayah Wa adalah mantan Ketua DPRK Aceh Utara dan juga Anggota DPR Aceh periode 2019-2024, mencalonkan diri kembali di Pileg 2024-2029 dan terpilih kembali. Sedangkan Tarmizi Panyang merupakan anggota DPR Aceh 2 periode.
Mereka berdua dipasangkan oleh DPW Partai Aceh Kabupaten Aceh Utara yang saat ini dikomandoi M Jhony.
Sejak muncul di permukaan, pasangan Ayah Wa dan Panyang, mendapat respons yang sangat baik dari masyarakat dan partai politik. Selain cakap dan berpengalaman, pasangan ini juga merupakan representatif Kabupaten Aceh Utara yang luas, yaitu Kecamatan Tanah Jambo Aye (Ayah Wa) di timur dan Kecamatan Sawang (Panyang) di barat.
Setelah melalui proses yang panjang, pasangan ini kemudian di deklarasi pada tanggal 27 Agustus 2024 di lapangan upacara Landing Lhoksukon oleh 15 partai politik pendukung, baik yang ada kursi dan tidak ada di DPRK Aceh Utara. Total kursi gabungan parpol pengusung dan pendukung berjumlah 44 kursi.
Dengan dukungan parpol yang tergabung dalam Koalisi Aceh Utara Bangkit tersebut, dapat dipastikan dalam Pilkada Aceh Utara, paslon Cabup-Cawabup Ayah Wa dan Panyang diambang melawan ‘Kotak Kosong’.
Nah, disinilah muncul pernyataan pengamat “Apa yang terjadi dengan fenomena di Aceh Utara sebenarnya merupakan cerminan dari wajah buruk politik Indonesia saat ini secara keseluruhan,” ujar Prof Nirzalin melansir line1.news, Rabu (28/8/2024)
Dan menurut saya pernyataan tersebut, sangat tendensius dan jauh dari pengamatan lapangan secara objektif.
Tidak adanya calon lain alias kotak kosong di Pilkada Aceh Utara, bukan terjadi secara simsalabim abrakadabra, namun inilah hasil kerja keras dan keberhasilan komunikasi politik yang dibangun oleh pimpinan Partai Aceh di Aceh Utara.
Lobi-lobi politik yang dilakukan oleh pengurus Partai Aceh Kabupaten Aceh Utara yang diketuai oleh Pang Jhony, berhasil mengajak semua partai politik di Kabupaten Aceh Utara untuk mendukung pasangan Ayah Wa-Panyang, yang mengusung jargon Aceh Utara bangkit.
Jadi ini bukan buruknya demokrasi di Aceh Utara, tetapi sebuah harapan baru untuk membangun Aceh Utara. Dan Aceh Utara ini milik bersama, dan bukankah demokrasi tidak melulu soal vote, tetapi di situ juga ada musyawarah mufakat.
Dan semoga saja, koalisi partai politik di Kabupaten Aceh Utara untuk menyukseskan pasangan Ayah Wa-Panyang sukses dan bisa membangkitkan Aceh Utara. []
*Penulis adalah Kader Partai Aceh/Anggota DPRK Aceh Utara terpilih periode 2024-2029