Kabupaten Aceh Utara kembali merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-798 (7 September 1226-7 September 2024) dengan semangat kebersamaan dan harapan baru. Namun, di tengah euforia peringatan ini, terdapat sejumlah persoalan mendasar yang karut-marut hingga kini belum terselesaikan.
Beberapa isu krusial yang terus menghantui daerah ini, antara lain kemiskinan, bencana banjir tahunan, masalah irigasi, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
Kemiskinan Masih Menjadi Tantangan Besar
Meskipun Aceh Utara memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, kemiskinan tetap menjadi masalah utama yang belum tertangani secara maksimal. Banyak keluarga di pedesaan masih berada di bawah garis kemiskinan, dengan akses terbatas terhadap pekerjaan yang layak dan pendapatan yang memadai. Kondisi ini memperparah ketimpangan sosial dan memperlambat pertumbuhan ekonomi di daerah.
Bencana Banjir Tahunan yang Belum Teratasi
Bencana banjir tahunan terus menjadi momok bagi warga Aceh Utara. Setiap musim hujan, ribuan rumah terendam, infrastruktur rusak, dan aktivitas masyarakat lumpuh. Upaya mitigasi bencana dan pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir dinilai belum efektif, sehingga masyarakat terus terjebak dalam siklus kerugian akibat banjir setiap tahunnya.
Persoalan Irigasi yang Tak Kunjung Terselesaikan
Sektor pertanian di Aceh Utara juga menghadapi tantangan besar dengan persoalan irigasi yang belum terselesaikan. Banyak lahan pertanian mengalami kekeringan atau tidak mendapatkan suplai air yang cukup, yang berdampak pada produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Irigasi yang seharusnya menjadi tumpuan utama sektor pertanian justru menjadi salah satu permasalahan mendasar yang menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
Masalah Pendidikan dan Kesehatan
Pendidikan dan kesehatan juga masih menjadi isu yang mendesak. Kualitas pendidikan di Aceh Utara, terutama di wilayah pedesaan, masih rendah dengan minimnya akses terhadap fasilitas pendidikan yang memadai. Di sektor kesehatan, masalah stunting menjadi perhatian serius, dengan tingginya angka anak yang mengalami gizi buruk akibat kurangnya asupan nutrisi yang cukup.
Ekonomi Masyarakat yang Terpuruk
Masyarakat Aceh Utara juga masih berjuang dengan perekonomian yang terpuruk. Terbatasnya lapangan pekerjaan, minimnya akses terhadap modal usaha, serta rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan menjadi penyebab utama stagnasi ekonomi masyarakat. Kondisi ini memperparah situasi kesejahteraan masyarakat yang hingga kini masih jauh dari harapan.
Kesimpulan
Di usia yang hampir mencapai 8 abad, Kabupaten Aceh Utara masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Diperlukan komitmen dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, serta para pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari solusi yang tepat demi mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bagi Aceh Utara.
Semoga momentum peringatan HUT ke-798 ini menjadi refleksi bersama untuk mendorong perubahan positif, mengurai kekusutan (karut-marut) di masa mendatang. []
* Penulis adalah Ketua Gerakan Pemuda Berusahatani (GEPEUBUT) Aceh