Lhoksukon | Infoacehutara.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh (BEM FH Unimal) bersama Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Aceh Utara menggelar Sosialisasi Pengawasan dan Penegakan Hukum Pemilu.
Sosialisasi yang mengusung tema “Pemilih Pemula Tolak Politik Uang” tersebut berlangsung di SMAN 1 Syamtalira Bayu, pada Sabtu, 11 Maret 2023.
Kegiatan Sosialisasi dibuka oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Syamtalira Bayu yang diwakili Wakil Kepala Sekolah dan diikuti oleh puluhan siswa-siswi.
Ketua BEM FH Unimal Aris Munandar, mengatakan hasil Pemilu jujur dan adil dapat dicapai apabila tersedia perangkat hukum yang mengatur proses pelaksanaan Pemilu.
“Agar terhindarnya warga negara dari politik uang atau money politic yang akan mempengaruhi hasil Pemilu kedepannya,” kata Aris.
Kata dia, praktik politik uang masih menjadi ancaman dalam penyelenggaraan Pemilu. Politik uang yang tak terkendalikan menjadi ancaman serius terhadap demokrasi.
“Oleh karena itu, penting bagi pemilih khususnya pemilih pemula membangun kesadaran tentang bahaya politik uang,” sambungnya.
Menurut Aris, beberapa dampak politik uang, antara lain pemimpin yang terpilih bisa jadi bukan orang yang berkompeten karena dengan mengandalkan uang. Dampak dan bahaya dari politik uang dalam perhelatan Pemilu.
“Pembelian suara dengan sejumlah uang dalam Pemilu membutuhkan biaya yang sangat besar, hal ini menjadikan pemilu menjadi high cost alias membutuhkan modal besar,” beber Aris.
Akibat dari biaya yang sangat besar ini, lanjut aris, tidak menutup kemungkinan para kontestan akan berupaya untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan dengan berbagai cara.
“Dampaknya, persaingan menjadi tidak setara dan tidak adil, merusak kadar persaingan yang sehat dalam Pemilu, serta kedaulatan memilih menjadi tergadaikan,” ungkapnya.
BEM FH Unimal bersama dengan Panwaslih Aceh Utara telah melakukan berbagai upaya dalam rangka memerangi praktik politik uang. Agar menjadi wujud nyata upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula untuk berani menolak dan melaporkan segala bentuk praktik politik uang.
Dalam kesempatan itu narasumber dari Panwaslih Aceh Utara Safwani, menyampaikan kepada siswa-siswi peserta sosialisasi agar jangan pernah bosan diajak diskusi tentang politik uang. Karena politik uang itu, kata dia, menjadi tanggung jawab bersama untuk memberantasnya.
“Tidak mungkin hanya mengandalkan penegak hukum tanpa didukung oleh pemilih Pemula. Namun, kita sebagai pemuda harus berani memulai untuk menolak politik uang. Pemuda harus membangun kesadaran bahwa politik uang tidak sehat untuk demokrasi,” terang Safwani.
Dirinya berharap, selesai daripada sosialisasi ini, peserta Pemilu kedepannya terkhusus pemilih pemula harus dapat mengawali semangat anti-politik uang dan kemudian semangat ini ditularkan kepada keluarga dan masyarakat sekitar.
“Agar penyelenggaraan Pemilu berbiaya politiknya murah dan orang yang tidak mempunyai modal namun mempunyai kapasitas bisa mengikuti kontestasi secara jujur dan fair,” pungkas Komisioner Panwaslih Aceh Utara itu.