BANDA ACEH | INFO ACEH UTARA – Korps Pelajar Islam Indonesia Wati (PII Wati) provinsi Aceh melaksanakan kursus Islamic Teenager’s Course For Muslimah III (ISTEECOMAH III) dalam rangka refleksi Hari Lahir Korps PII Wati Ke-58 (31 Juli 1964 – 31 Juli 2022).
Kursus Islami untuk remaja putri (ISTEECOMAH III) tersebut dilaksanakan di Sekretariat Pengurus Wilayah PII Aceh mulai tanggal 9-15 Agustus 2022. Acara pembukaan digelar di Aula Dinas Dayah Provinsi Aceh.
Peserta kursus merupakan utusan dari Pengurus Daerah Kota Banda Aceh, Langsa, Aceh Besar, Aceh Utara, Pidie dan Jawa Tengah.
Ketua panitia, Rifa Salihah dalam laporan panitia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut mengusung tema “Optimalkan Peran Perempuan Sesuai Fitrahnya Dalam Era Society 5.0”.
“Semoga dengan terselenggaranya kegiatan ISTEECOMAH III ini dapat melahirkan perempuan yang hebat, kuat, berkualitas dan berdaya saing. Karena 15-20 tahun ke depan, di tangan merekalah bangsa ini berada. Semoga nantinya dapat melahirkan generasi yang hebat dan bermanfaat sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Karena baik atau tidaknya suatu negara dapat dilihat dari wanitanya,” ungkap Rifa.
Korps PII Wati Aceh banyak melakukan kegiatan pembinaan kader muslimah, mulai dari pemasifan kegiatan pembinaan Kader Tunas dan Anak melalui taman baca anak. Pada bulan Mei lalu, PII Wati Aceh gencar dalam edukasi rancangan undang-undang tindak pidana kekerasan seksual (RUU TPKS).
Sementara itu, Ketua Umum Korps PII Wati Aceh, Husnul Amalia Salihah menyampaikan harapannya kepada kader muslimah agar senantiasa mempersiapkan diri menghadapi perkembangan zaman.
“Di era saat ini, Era Society 5.0, pelajar putri pandai-pandailah dalam menganalisis perkembangan zaman, jangan hanya ber-mode ikut-ikutan karena perempuan merupakan arsitektur peradaban bangsa. Kita harus bangga akan identitas kita sebagai putri, generasi Aceh yang menegakkan Syariat Islam kedepannya,” ucap Amalia.
“Marilah di momentum Harlah PII Wati ke-58, kita kuatkan lagi gerakan berjamaah. Masifkan lagi Kursus ISTEECOMAH III dan pembinaan anak dan perempuan sesuai fitrah dan kiprahnya,” ajak Amalia.
Selanjutnya, Koordinator Tim Pemandu dari Koordinator Pusat PII Wati, Hilda Nur Azizah mengatakan bahwa kursus ISTEECOMAH III ini bertujuan melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan yang nanti akan berkiprah di publik khususnya bagi agama, keluarga, masyarakat secara langsung.
“Dalam kegiatan ini para peserta akan dilatih hardskill dan softskill mengenai keperempuanan baik di ranah perempuan dan anak nantinya,” ujar Hilda.
Sebagaimana diketahui, Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang mendefinisikan teknologi dan manusia akan hidup berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup manusia secara berkelanjutan.
Era Society 5.0 mempersyaratkan tiga kemampuan utama yang perlu dimiliki setiap individu, yaitu: kreativitas, berpikir kritis, komunikasi dan kolaborasi.