Lhoksukon | Infoacehutara.com – Tokoh Aceh yang berasal dari kalangan Ulama, Pengusaha, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Pimpinan Daerah mendeklarasikan Konsorsium Ekonomi Dayah se Aceh. Pertemuan tersebut berlangsung di Resto Dayah Kupi, kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara pada Kamis malam, 8 September 2022.
Pertemuan bertajuk “Sinergi Bersama Untuk Kebangkitan Ekonomi Dayah” tersebut di inisiasi oleh Tgk H Syahrul, pengusaha pemilik Dayah Kupi yang juga pendiri Konsorsium (himpunan usaha bersama) Dayah se Aceh. Acara tersebut dipandu oleh Koordinator Humas dan Kerja sama Politeknik Negeri Lhokseumawe Muhammad Hatta.
H Syahrul dalam paparannya menyampaikan bahwa menurut data tahun 2022 jumlah Pondok Pesantren atau Dayah yang ada di Aceh sebanyak 1.626 dan jumlah santri serta guru ngaji lebih kurang mencapai 250.000 orang.
“Bayangkan, jumlah santri yang sangat besar menjadi ujung tombak dalam memajukan ekonomi Dayah dan masyarakat. Kita sudah memiliki pasar sendiri, kita butuh branding dan itu adalah Dayah,” ujar pengusaha sukses di Malaysia asal Lhoksukon itu.
Lebih lanjut, H Syahrul yang juga pendiri Dayah Madinah Lhoksukon ini menjelaskan tujuan pendirian Konsorsium Dayah ini untuk menuju kemandirian ekonomi dayah, meningkatkan kemampuan ekonomi dan pendapatan dayah, serta melahirkan generasi dayah yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat yang berkewirausahaan.
Dari kalangan ulama Dayah Aceh, hadir Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung dan optimis dengan ide besar yang disampaikan H Syahrul itu.
Menurut ulama yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb itu, untuk membangun sebuah usaha harus diatur oleh sistem. Tu Sop sependapat dengan inisiator Konsorsium Dayah ini, bahwa harus dilakukan survei untuk melihat pangsa pasar.
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Utara Azwardi AP pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sangat mendukung pendirian Konsorsium Dayah serta memberi ilustrasi, dengan jumlah santri dan guru sebanyak 250.000 seluruh Aceh.
“Jika mereka membeli odol atau pasta gigi saja, karena tidak ada orang yang tidak menggosok gigi, maka berapa jumlah odol yang harus kita pasok ke market yang ada di Dayah. Ini potensi luar biasa untuk penguatan ekonomi umat,” ungkap Azwardi.
Sejumlah Tokoh Aceh menjadi pembicara pada acara tersebut, antara lain Ketua MPU Aceh Utara Tgk H Abdul Manan, Rektor Universitas Malikussaleh Prof Herman Fithra, Pengusaha Aceh Hariadi, Pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif Tgk H Muhammad Amin Daud, Rektor IAIN Lhokseumawe Dr Danial, Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe Rizal Syahyadi.
Acara yang berlangsung dengan khidmat tersebut ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Abu Paya Pasi.
Turut hadir para ulama Aceh, Tgk H Muhammad Jafar (Abi Jafar Lueng Angen), Tgk H Baihaqi (Baba Panton), Tgk H Anwar Usman (Abiya Kuta Krueng), Tgk Jamaluddin Ismail (Imam Besar Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon), Walidi Paloh Gadeng, Tgk H Ibnu Sakdan (Ketua HUDA Aceh Utara), Tgk T Zulfadli (Waled Landeng), Waled Muniruddin (Dayah Madinah Lhoksukon).
Dari unsur pimpinan Dayah hadir Tgk Zulkarnaini (Abana Simpang Dama), Tgk Jamaluddin A Kadir (Waled Jamal Qaha), Tgk Muhammad Yani (Waled Meuraksa) serta puluhan pimpinan Dayah lainnya dari berbagai kabupaten/kota.
Hadir juga H Muhammad Thaib dan Fauzi Yusuf (Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara periode 2017-2022), Ustaz Shaifuddin Fuady (Dewan Pakar ICMI Lhokseumawe), H Zulfitri (Wakil Direktur RSUD Cut Mutia).
Serta hadir kalangan Pengusaha seperti Tajuddin Nur, H Teuku Mahyuddin Simpang Cibrek, Hariadi, H Mansur Arongan Lhoksukon, H Saifullah, serta tamu undangan lainnya.