Lhoksukon | Infoacehutara.com – Hujan lebat yang melanda kawasan Aceh Utara selama dua hari terakhir mengakibatkan banjir luapan di sejumlah kecamatan.
Banjir luapan terjadi karena debit air sungai di sepanjang DAS Krueng Keureuto meningkat drastis, pada beberapa titik di kecamatan Lhoksukon, Cot Girek, dan Langkahan.
Amatan wartawan media ini, di jembatan Kota Lhoksukon, ibu kota kabupaten Aceh Utara , debit air meningkat drastis hingga meluap melewati tanggul, mulai menggenangi perumahan warga dengan ketinggian antara 10-30 sentimeter.
Di kecamatan Langkahan, satu jembatan penghubung antara Buket Linteung menuju Seureuke dan sebaliknya hanyut terbawa arus sungai.
Jembatan tersebut diperkirakan hanyut pada Kamis (malam Jumat), 25 Agustus 2022. Diperkirakan terjadi antara pukul 17.00 – 00.30 WIB.
Camat Langkahan melalui Sekcam, Muzakir saat dikonfirmasi Infoacehutara.com membenarkan kerusakan jembatan penghubung yang memiliki panjang sekitar 25 meter tersebut.
“Lokasi jembatan yang hanyut berada di jalan ruas kecamatan, jembatan itu merupakan penghubung antara Gampong Buket Linteung ke Seureuke,” ujar Sekcam.
Kata Sekcam, jembatan ini merupakan satu-satunya jalan akses menuju Seureuke dan juga sebaliknya
“Akibat putusnya jembatan penghubung ini, para guru dan siswa harus jalan kaki menyebrang jembatan darurat yang dibuat warga untuk menuju sekolah mereka mengajar,” ungkap Sekcam.
Tidak hanya memutus akses jalan, banjir yang terjadi di kecamatan Langkahan juga menyebabkan kerusakan jalan kecamatan dan terendamnya beberapa rumah warga.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara Asnawi melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Mulyadi mengatakan bahwa banjir luapan air sungai DAS Krueng Keureuto disebabkan hujan deras terus-menerus.
“Di gampong Seureuke kecamatan Langkahan jembatan penghubung ikut hanyut akibat banjir. Di kecamatan Lhoksukon, ibu kota kabupaten Aceh Utara tercatat empat gampong dilaporkan banjir, yaitu Gampong Kumbang LT, Meucat LT, Rawa LT, dan Rayeuk LB. Ketinggian air antara 10-30 sentimeter,” ungkap Mulyadi.
Lanjut Mulyadi, meskipun banjir luapan terjadi di sepanjang jalan lintas Lhoksukon-Cot Girek, namun arus lalu lintas masih normal.
“Masih bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 dan roda 4, serta telah dilakukan pengaturan lalu lintas yang dibantu oleh personel Polsek Lhoksukon,” ujar Mulyadi.
Saat berita ini diturunkan, kondisi banjir di kecamatan Cot Girek air sudah berangsur surut dan tidak ada warga yang mengungsi serta sudah dapat dilalui kendaraan bermotor.
Mulyadi saat dihubungi kembali oleh wartawan pada jumat malam (26/8/2022) mengatakan akibat banjir di kecamatan Cot Girek, satu unit jembatan yang dibangun dengan dana desa tahun 2022 di desa Alue Leuhob putus dan hancur, namun tidak ada warga yang terisolir karena ada jalur alternatif lain yang bisa dilewati.