Lhoksukon | Infoacehutara.com – Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang paling menguntungkan dalam kehidupan, karena pendidikan merupakan alat yang paling efektif dalam membangun cara berpikir dimana kemajuan berbanding lurus dengan kualitas pendidikan.
Hal ini disampaikan Koordinator Wilayah Program Keluarga Harapan (Korwil PKH) Aceh I, Mizar Liyanda, saat menjadi narasumber dalam sosialisasi Gerakan Ayo Kuliah (GAK) “Aneuk Aceh” di Gampong Meunasah Beunot, Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara pada Sabtu siang, 20 Mei 2023.
“Posisi kita hari ini akan digantikan oleh generasi muda, yaitu anak-anak kita. Maka perlu dipersiapkan, salah satunya melalui pendidikan tinggi, agar generasi kedepan lebih baik,” ujar Mizar.
Lebih lanjut, inisiator “Gerakan Ayo Kuliah” itu menyampaikan bahwa salah satu kendala anak-anak dari keluarga kurang mampu dalam mengakses pendidikan tinggi adalah biaya.
“Tapi ibu-ibu punya kesempatan agar anaknya bisa kuliah di perguruan tinggi negeri, karena sekarang sudah ada program pemerintah, yaitu Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP-Kuliah,” kata Mizar di hadapan puluhan ibu-ibu penerima manfaat PKH.
Program KIP-Kuliah, sambungnya, merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.
“Jadi ibu-ibu bisa mempersiapkan anaknya untuk mengikuti program ini, kalau bisa dipersiapkan sejak dari kelas 2 SMA. Kami bersedia melakukan pendampingan langsung kepada siswa-siswi untuk mendapatkan Beasiswa KIP-Kuliah ini,” beber Mizar.
Sejauh ini, kata dia, dari Gerakan Ayo Kuliah “Aneuk Aceh” yang digagasnya, ratusan siswa-siswi SMA Kelas 3 dari kalangan masyarakat kurang mampu telah berhasil meraih Beasiswa KIP-Kuliah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi.
“KIP-Kuliah membebaskan biaya pendidikan yang dibayarkan kepada perguruan tinggi, dan subsidi biaya hidup kepada mahasiswa sebesar Rp 700.000 per bulan yang disesuaikan dengan pertimbangan biaya hidup di masing masing wilayah,” terangnya.
“Tentunya harus memenuhi sejumlah syarat yang telah ditetapkan, salah satunya yaitu mempunyai Kartu KIP atau memiliki Kartu Keluarga Sejahtera atau terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Aceh Utara Jafriadi, mengatakan agar peluang ini jangan disia-siakan oleh penerima manfaat PKH.
“Ini peluang besar kalau kita ingin mengubah nasib, suatu saat nanti, kita harapkan agar anak dari ibu-ibu yang berdiri disini, melakukan pemberdayaan masyarakat seperti yang kita lakukan sekarang ini,” sebut Jafriadi.
Kegiatan sosialisasi itu dirangkai dengan pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan membawakan Modul Pendidikan yang dipaparkan oleh Pendamping Sosial PKH Kecamatan Syamtalira Bayu serta sejumlah pendamping dari kecamatan Lhoksukon, Cot Girek, Paya Bakong, dan Tanah Jambo Aye.