Info Aceh Utara
  • Login
  • Beranda
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
    • Aceh
    • Aceh Utara
    • Lhokseumawe
  • Nasional
  • Ekonomi
    • UMKM
  • Opini
    • Kopi Aceh
  • Politik
  • More
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Pariwisata
      • Kuliner
    • Pendidikan
    • Sastra
    • Teknologi
Kirim
Langganan
Info Aceh Utara
  • Beranda
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
    • Aceh
    • Aceh Utara
    • Lhokseumawe
  • Nasional
  • Ekonomi
    • UMKM
  • Opini
    • Kopi Aceh
  • Politik
  • More
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Pariwisata
      • Kuliner
    • Pendidikan
    • Sastra
    • Teknologi
No Result
View All Result
Info Aceh Utara
No Result
View All Result
  • News
  • Aceh
  • Aceh Utara
  • Lhokseumawe
  • Nasional
  • Ekonomi
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Opini
  • Peristiwa
  • Politik
  • Teknologi
Home Daerah Aceh Utara

Memoar Anak Kombatan di Gudang Logistik Aceh Merdeka

Oleh Abu Chaidir Lapang*

Redaksi by Redaksi
16 Agustus 2022
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Memoar Anak Kombatan di Gudang Logistik Aceh Merdeka

Foto: SD IT Nurul Fikri Aceh

Share on FacebookShare on Twitter

Ingin ku ceritakan secuil kisah tentang rumah toko (Ruko) sederhana ini. Sekiranya tahun 2000-an di lantai 2 rumah Ruko ini dipenuhi dengan tas ransel, sepatu PDL militer, baret dan lain sebagainya peralatan tempur.

Konten Terkait

Hasil Lengkap Muzakarah Ulama dan Umara Aceh Utara 2025

Dukung Swasembada Pangan, Polres Aceh Utara Tanam Jagung Serentak di Kecamatan Baktiya

Bupati Ayahwa Serahkan Donasi Rp162 Juta dari Pelajar Aceh Utara untuk Anak Gaza

Iya, di sini tempat pengambilan alat tempur setelah pasukan yang baru bergabung dan baru pulang dari pelatihan. Kalau tidak salah saya dari Matang Sijuek kala itu. Matang Sijuek, sebuah kemukiman yang berada di Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara. Desa yang termasuk zona merah dalam konflik Aceh.

Disinilah mereka, para kombatan mengambil peralatan dan perlengkapan tempur layaknya setiap prajurit kesatuan militer.

Di Ruko ini juga kerap diadakan makan bersama. Artinya siapa saja yang lapar, silahkan buka tutup saji sendiri dan makan apa saja yang tersedia di bawahnya. Ibu saya yang menjadi kokinya. Artinya mereka makan “bu mak lon taguen” (makan nasi yang dimasak ibu saya).

Siapapun itu, asalkan pasukan, ada yang dari luar Kecamatan Lapang.

Kemudian, seiring berjalannya waktu, kondisi pun semakin mencekam. Sudah tak bisa lagi berkumpul berkerumunan seperti biasanya.

Hingga pada suatu hari, rumah saya yang berdampingan dengan Sekolah Dasar (SD) didatangi pasukan militer RI, dari satuan Marinir pada saat itu.

ADVERTISEMENT

Mereka datang menjelang Subuh, sekira pukul 03.00 WIB. Dan menduduki di bangunan SD tersebut.

Paginya kami terkejut melihat puluhan pasukan militer RI sudah memenuhi halaman sekolah itu.

Kemudian, kami panik, karena ayah saya (Almarhum) sedang berada di rumah kala itu. Bersembunyilah ia di dalam kamar. Kamar yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Dengan menggunakan triplek double didalamnya seolah-olah seperti dinding. Apabila waktu makan selalu diantar nasi.

Berjalan waktu sekitar 3 hari. Kemudian, pasukan Marinir itu angkat kaki ke lokasi yang lainnya.

Kondisi sudah aman. Barulah ayah saya bisa keluar dan lari ke “Lampoh U” (kebun kelapa) di pinggir laut yang jauhnya sekitar 2 kilometer dari rumah.

Kemudian, lama kelamaan pasukan GAM yang tadinya sering dirumah. Mereka berpindah ke Lampoh U pinggir laut itu. Membuat camp dan mereka tinggal di situ.

Dipinggir laut itu sudah tersedia boat double mesin. Mesin 40 kala itu.

Beberapa waktu kemudian. Datang lagi pasukan militer RI. Mereka tinggal di Puskesmas Kecamatan Lapang. Mereka membuat pos dan menetap di situ.

Kemudian, pagi harinya. Saya yang saat itu masih kecil mengayuh sepeda mengantar kopi untuk para pasukan yang sudah menetap di kebun kelapa tadi.

Sesekali saya monitor pakai HT (Handy Talky). Kala itu saya dijuluki dengan nama “Campli Jeura” (cabai rawit). Mungkin karena cabai rawit itu kecil tetapi amat pedas.

Kala itu saya sering kontek-kontek dengan Abah Kaca (Almarhum), Aneuk Kober. Dan masih banyak lainnya. Saya sudah lupa namanya. Ada juga beberapa yang sudah almarhum di medan peperangan.

Karena saya masih kecil pada saat itu, makanya saya lupa. Lupa namanya tetapi tidak lupa dengan orangnya. Artinya ada dari mereka yang sudah meninggal di medan tempur. Ada yang masih hidup. Tetapi nasib nya masih seperti pada saat Aceh dilanda konflik. Dan ada yang sudah berada di atas langit menembus awan. Artinya bernasib bagus.

Pasca damai Aceh Tahun 2005 silam. Ruko itu sudah tak seramai dahulu lagi. Semua telah pergi untuk memulai hidupnya masing-masing.

Tahun 2015 Ruko itu sudah kosong. Karena konstruksinya sudah tua dan tidak layak lagi untuk ditempati. Kami sudah pindah sekira 200 meter dari Ruko itu.

Jika ada yang berkeinginan untuk silaturahmi silahkan saja. Pintu rumah masih terbuka lebar seperti dahulu..

Bersambung…


Cerita nya masih panjang.
Akan diuraikan di lain waktu

Kepada yang sudah tiada. Kita doakan semoga diberikan keluasan kubur oleh Allah.. Al Fatihah..
Kepada yang masih hidup kita doakan supaya hidupnya diberkahi Allah.

Kepada yang sudah di atas awan juga kita harapkan supaya tidak lupa dengan kawannya yang masih di bawah.

Semoga Aceh tetap Aman. Damai tenteram dalam bingkai NKRI.
“Aceh bek le karu, meurasa tapajòh bu, adak pih deungòn sira”
(Aceh jangan ribut lagi, nasi terasa nikmat dimakan, walaupun dengan garam)

*Penulis adalah “Aneuk awak GAM, kòn awak GAM”

Tags: 17 tahun damai acehmemoar anak kombatanmou helsinki

KontenTerkait

Suasana Muzakarah ulama dan umara Aceh Utara di lapangan Landing, Selasa (7/10/2025), yang membahas penguatan masyarakat berbasis syariat Islam
Aceh Utara

Hasil Lengkap Muzakarah Ulama dan Umara Aceh Utara 2025

11 Oktober 2025
Wakapolres Aceh Utara Kompol Muhayat Effendie bersama Forkopimda dan masyarakat menanam jagung di lahan seluas enam hektare di Gampong Buket Dara Baro, Kecamatan Baktiya, Rabu (8/10/2025)
Aceh Utara

Dukung Swasembada Pangan, Polres Aceh Utara Tanam Jagung Serentak di Kecamatan Baktiya

8 Oktober 2025
Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil (Ayahwa), menyerahkan donasi kemanusiaan sebesar Rp162 juta dari pelajar Aceh Utara untuk anak-anak Gaza kepada perwakilan MER-C Indonesia di sela-sela peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Muzakarah Ulama, di lapangan Landing, Lhoksukon
Aceh Utara

Bupati Ayahwa Serahkan Donasi Rp162 Juta dari Pelajar Aceh Utara untuk Anak Gaza

7 Oktober 2025
Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil SE MM (Ayahwa), secara simbolis menyerahkan empat unit truk pengangkut sampah kepada Kepala DLHK, Saifullah MPd, di halaman Kantor Bupati, Landing Lhoksukon, Senin (6/10/2025).
Aceh Utara

Tambah Armada, DLHK Aceh Utara Targetkan Kebersihan Pasar Lebih Maksimal

8 Oktober 2025
Wakil Ketua HKTI Aceh Utara, Rasyidin, bersama Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan M. Daud (HRD), saat kunjungan kerja ke lokasi Proyek Strategis Nasional Bendung DI Krueng Pase, Aceh Utara, Senin (6/10/2025)
Aceh Utara

HKTI Aceh Utara Dukung Langkah Tegas HRD Kawal Penyelesaian Bendung Krueng Pase

7 Oktober 2025
Ketua Gerakan Pemuda Berusahatani (GEPEUBUT) Aceh, Zulfikar Mulieng, S.P., M.Si
Aceh Utara

GEPEUBUT Apresiasi Komitmen HRD Kawal Proyek Bendung Krueng Pase

7 Oktober 2025
Next Post
Damai Aceh Dalam Momentum HUT RI, Ini Kata Ketua KNPI Aceh Utara

Damai Aceh Dalam Momentum HUT RI, Ini Kata Ketua KNPI Aceh Utara

“Kado” HUT Ke-77 RI, Polres Lhokseumawe Ungkap 1.052 Gram Sabu

“Kado” HUT Ke-77 RI, Polres Lhokseumawe Ungkap 1.052 Gram Sabu

Konten Rekomendasi

Pengurus HIMAKO Universitas Malikussaleh menggelar rapat kerja Kabinet Bimantara di Aula Fisip Lama, Bukit Indah, Lhokseumawe (8/10/2025)

HIMAKO Unimal Gelar Rapat Kerja Kabinet Bimantara, Sepakati 51 Proker

8 Oktober 2025
Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKO) Universitas Malikussaleh (Unimal) periode 2025-2026 di Aula FISIP Baru, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe

Resmi Dilantik! HIMAKO Unimal Siap Jadi Ruang Kolaboratif Mahasiswa Komunikasi

7 Oktober 2025
Suasana Muzakarah ulama dan umara Aceh Utara di lapangan Landing, Selasa (7/10/2025), yang membahas penguatan masyarakat berbasis syariat Islam

Hasil Lengkap Muzakarah Ulama dan Umara Aceh Utara 2025

11 Oktober 2025
Dinas Sosial PPPA Aceh Utara

Trending

  • Wakil Ketua HKTI Aceh Utara, Rasyidin, bersama Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan M. Daud (HRD), saat kunjungan kerja ke lokasi Proyek Strategis Nasional Bendung DI Krueng Pase, Aceh Utara, Senin (6/10/2025)

    HKTI Aceh Utara Dukung Langkah Tegas HRD Kawal Penyelesaian Bendung Krueng Pase

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anggota DPR RI Tinjau Bendung Krueng Pase, Targetkan Rampung Awal Januari 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik! HIMAKO Unimal Siap Jadi Ruang Kolaboratif Mahasiswa Komunikasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Pusat Siapkan SPAM Baru di Aceh Utara untuk Atasi Krisis Air Bersih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GEPEUBUT Apresiasi Komitmen HRD Kawal Proyek Bendung Krueng Pase

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Facebook Twitter Instagram TikTok

Media Info Aceh Utara menyajikan berita dan informasi sebagai sarana literasi digital di Aceh Utara secara khusus dan Aceh pada umumnya.

Redaksi dan Manajemen

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2023 PT Pasai Info Media

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
    • Aceh
    • Aceh Utara
    • Lhokseumawe
  • Nasional
  • Ekonomi
    • UMKM
  • Opini
    • Kopi Aceh
  • Politik
  • More
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Pariwisata
      • Kuliner
    • Pendidikan
    • Sastra
    • Teknologi

© 2023 PT Pasai Info Media

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In