Lhokseumawe | Info Aceh Utara – Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Inf Hendrasari Nurhono bersama Pimpinan Dayah Darul Muttaqin Lapang Tgk Muzakir (Waled Lapang), menghadiri acara Khanduri Laot yang berlangsung di Gampong Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, pada Kamis, 14 Juli 2022.
Acara yang berupa doa bersama oleh seluruh masyarakat berlangsung di lokasi Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Pusong Lama Kota Lhokseumawe.
Khanduri Laot yang dalam bahasa Indonesia berarti Kenduri Laut merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang, dan merupakan adat yang sakral bagi masyarakat Gampong Pusong Lama. Khanduri Laot dimaksudkan untuk memanjatkan doa agar masyarakat Pusong Lama yang umumnya nelayan terhindar dari segala bencana.
Acara tersebut diawali dengan sambutan Panglima Laot Lhokseumawe Pawang Hamid yang menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan acara tersebut.
“Alhamdulillah pada hari ini telah terlaksana kenduri laut yang sudah lama kita tinggalkan, namun pada hari ini telah terwujud kembali dengan bantuan-bantuan dari pawang-pawang dan aneuk Itek yang selama ini sangat bersemangat untuk membuat acara pada hari ini,” ujar Pawang Hamid.
“Harapan kami kedepan, nanti akan membuat kenduri laut ini lebih meriah lagi daripada hari ini, saya tegaskan kepada para nelayan kita melaut pada hari minggu jangan ada yang melaut besok karena besok masih saya beri waktu untuk istirahat bersama keluarga,” lanjut Pawang Hamid.
Pada kesempatan tersebut, Dandim dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih atas undangan dari Panglima Laot serta masyarakat lainnya atas pelaksanaan kenduri laut ini, selanjutnya Dandim beserta rombongan mengucapkan permohonan maaf apabila kedatangannya agak terlambat, semua itu bukan berarti disengaja akan tetapi ada beberapa hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu terkait dengan kepentingan masyarakat juga, yaitu ketersediaan air bersih.
“Bahwa terkait dengan inti acara kita keluarga besar Kodim 0103/Aceh Utara dengan moto kita ‘Meuiman dan Tameusaboh keu Nanggroe’ (Beriman dan Bersinergi untuk Negeri). Kami sangat mendukung pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Panglima Laot beserta jajarannya,” ujar Dandim.
Dandim menyampaikan harapannya dengan diadakannya kenduri laut ini oleh para nelayan dapat menjadi sarana ritual budaya kearifan lokal yang dilaksanakan ini tetap kita jaga.
“Tentunya dengan mengharap rida dan izin Allah SWT sehingga nantinya dalam pelaksanaan berlayar yang akan dimulai hari Minggu besok penuh dengan rida dan izin Allah tentunya mendapatkan hasil yang semakin melimpah dan membawa kesejahteraan bagi semua warga pesisir laut,” harap Dandim.
Di akhir acara Khanduri Laot, masyarakat yang hadir juga mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh Pimpinan Dayah Darul Muttaqin Lapang, Tgk Muzakir.
Ulama yang akrab disapa Waled Lapang ini saat menyampaikan tausiyahnya menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT.
“Pada hari ini kita sama-sama melaksanakan kegiatan yang ada pada tempat yang berbahagia ini, yaitu kepada para nelayan saya harapkan sebagaimana Rasulullah SAW berpesan Barang siapa yang menegakkan, yaitu ibadah, yaitu 5 waktu serta diiringi dengan berjamaah Allah akan mengangkat daripada kehidupan manusia,” kata Waled Lapang.
Waled Lapang juga berharap kepada seluruh nelayan harus menyempatkan waktu 1 (satu) malam untuk melaksanakan pengajian disetiap 1 (satu) malam dalam 1 (satu) minggu dan jangan hanya memikirkan pencarian uang rezeki saja.
“Dan apa saja yang telah disampaikan oleh Panglima Laot harus diikuti berapa hari untuk waktu istirahat dan kapan harus berangkat lagi melaut, saya harap kepada seluruh para nelayan tolong dipatuhi apa yang telah dibuat peraturan oleh panglima laot,” tutur Waled Lapang.