Dalam tradisi Peusijuek (tepung tawar) di Aceh, filosofi Pucuk Pinang adalah kepemimpinan. Pohon dan pelepahnya boleh saja terjerat benalu (uroet), tetapi pucuk (kepemimpinan) tetap menghijau tegak lurus menjulang ke “langit”.
Sedangkan “Daun Pacar Kuku”, artinya setiap tindakan memberi bekas yang indah seperti inai di tangan pengantin, tidak akan pernah sia-sia (bermanfaat).
*Penulis adalah pemerhati sosial, berdomisili di Lhoksukon, Aceh Utara.
*Teungku Lamno atau Teungku Ismail Paya Bakong merupakan Alumni Dayah Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI), Lamno, Kabupaten Aceh Jaya.
ADVERTISEMENT