Lhokseumawe | Infoacehutara.com – Mulai tahun 2023, Pendamping Keluarga akan diberikan insentif dalam melakukan tugasnya. Sebanyak 204 orang petugas Pendamping Keluarga tersebut tersebar di 68 Gampong dalam empat kecamatan dalam Kota Lhokseumawe.
Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN Pusat Dr Hasto Wardoyo dalam pertemuan dan diskusi bersama Pj Wali Kota Lhokseumawe Dr Imran yang berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota Lhokseumawe pada Rabu, 11 Januari 2022.
Dalam pertemuan dengan Kepala BKKBN tersebut, Pj Wali Kota Imran turut didampingi Sekda T Adnan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Muhammad Maxsalmina, Kepala DP3A Salahuddin, Kepala BAPPEDA Mulyanto dan Kepala PUPR Safaruddin.
Kepala BKKBN Pusat turut didampingi Direktur PKB Ahli Utama Irma, Kepala Bina Keluarga Balita Fatonah, Direktur Analisis Dampak Kependudukan Faharuddin, Direktur Akses dan Pelayanan KB Zamhir Setiawan, Kepala BKKBN Aceh Sahidal Kastri.
Pada kesempatan itu, Imran menyampaikan bahwa Pemko Lhokseumawe sangat konsen dengan arahan Presiden terkait dengan penurunan angka stunting, peningkatan pelaksanaan imunisasi.
“Intinya apa yang menjadi konsen Pemerintah Pusat kita sangat konsen melaksanakannya. Kita saat ini butuh data yang valid dan terukur angka stunting karena itu perlu pengukuran untuk menentukan angka stunting,” kata Imran.
Imran juga mengatakan Pemko Lhokseumawe mulai melakukan langkah-langkah untuk pengurangan stunting sejak Agustus 2022, sejak kehadirannya sebagai Pj Wali Kota pada bulan Juli, dan saat itu dirinya meminta OPD terkait melakukan pendataan yang benar.
“Untuk mengurangi angka stunting, saat ini perbaikan gizi dan peningkatan pelaksanaan imunisasi Pemko Lhokseumawe terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Karena masyarakat kita disini, masalah perilaku dan budayanya perlu diberikan pemahaman yang mendalam terkait dengan apa itu stunting, kekurangan gizi dan imunisasi,” terang Imran.
Wali Kota mengatakan empat kecamatan yang telah dikelilinginya masih ada masyarakat yang menanyakan halal tidaknya imunisasi, makanya untuk merubah pemahaman itu tadi kita gunakan tokoh Agama dan masyarakat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala BKKBN Pusat Dr Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa berdasarkan data yang dimiliki BKKBN, angka stunting di Kota Lhokseumawe termasuk terendah dari 23 kabupaten/kota di Aceh dengan hanya 27,4 persen.
Lanjut Hasto, kasus stunting juga bisa terjadi dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti air minum dan makanan.
“Penempatan rumah tidak layak huni bisa juga berisiko jadi stunting. Faktor air minum tidak bagus bisa menimbulkan diare dan lainnya,” ungkapnya.
Setelah melakukan pertemuan dan diskusi dengan Pj Wali Kota, Kepala BKKBN Pusat bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Bener Meriah, karena akan melakukan pertemuan dengan tujuh Kepala Daerah pada Kamis, 12 Januari 2023. Selanjutnya, rombongan dan selanjutnya akan melanjutkan perjalanan ke Gayo Lues.