Lhoksukon | Infoacehutara.com – Warga Aceh Utara dibuat gempar dengan kehadiran ratusan etnis Rohingya yang berada di depan Kantor Bupati Aceh Utara di Landing, Lhoksukon pada Kamis malam, 24 November 2022.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kabag Humas Setdakab Aceh Utara Hamdani, ‘manusia perahu’ ini diangkut dengan sejumlah truk lalu diturunkan di Simpang Landing, persis depan Kantor Bupati Aceh Utara. Mereka tiba sekitar pukul 17.30 WIB, pada Kamis malam (24/11/2022).
Saat ditanyai awak media, terkait siapa yang mengangkut etnis Rohingya ke Simpang Landing, Hamdani mengatakan bahwa ratusan etnis Rohingya telah diangkut dan diturunkan di Simpang Landing Lhoksukon dengan menggunakan 3 unit truk.
“Saat ini, mereka dalam pengawasan aparat keamanan dan instansi terkait,” ujar Hamdani.
Kata Hamdani, Pemkab Aceh Utara juga sangat prihatin terhadap etnis Rohingya yang sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak Lembaga Internasional dalam penanganannya.
“Tindak lanjutnya bagaimana dengan Rohingya yang berada di lokasi Kantor Bupati? Apa akan segera dipindahkan atau ditempatkan di sana? Selain itu, siapa yang arahkan Rohingya ke Kantor Bupati?,” terangnya.
Hamdani juga menyampaikan bahwa hari ini (24/11/2022) sekitar pukul 15.30 WIB, Muspida Aceh Utara telah menggelar rapat di oproom kantor Bupati Aceh Utara dengan Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Dalam rapat tersebut dibahas langkah-langkah penanganan selanjutnya.
“Sedang dicari solusi, UNHCR dan IOM juga ada di sini, tadi juga ada rapat Muspida membahas tentang langkah-langkah konkret penanganan mereka, tentang siapa yang arahkan ke Kantor Bupati, mereka diangkut dengan truk dan diturunkan di depan Kantor Bupati, lalu mereka para sopir truk berangkat pulang ke arah barat,” ungkapnya.
Hamdani mengatakan, terkait penanganan pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di Aceh Utara sejak 15 November 2022 lalu, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara kini berupaya mencari solusi konkret dengan UNHCR dan IOM.
“Pihak Pemkab Aceh Utara juga telah berkoordinasi dengan lembaga UNHCR dan IOM untuk kejelasan penanganan dan relokasi selanjutnya,” ungkapnya.
Lanjut Hamdani, terhitung sudah sepuluh hari Pemkab Aceh Utara menampung dan menangani etnis Rohingya yang terdampar di pantai dalam kecamatan Muara Batu dan Dewantara.
Pemkab Aceh Utara telah mengupayakan agar etnis Rohingya diberikan fasilitas hidup yang layak dan diberikan pelayanan kesehatan baik orang tua maupun anak-anak.
“Mereka ditempatkan di sarana ibadah dan aula pertemuan kantor Camat Muara Batu sejak tanggal 15 November 2022 dalam penanganan dan pengawasan Pemerintah,” katanya.
“Keprihatinan semua pihak terhadap keselamatan etnis Rohingya selama ini telah diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara,” sambungnya.
Menurutnya, Pemkab Aceh Utara saat ini fokus pada penanganan pemulihan dan rehab rekon pasca banjir yang melanda Aceh Utara beberapa waktu yang lalu. Hampir 80 persen nya mengalami imbas banjir di Aceh Utara yang terjadi berulang kali dalam tahun ini.
“Hal ini yang membuat Pemkab Aceh Utara fokus pada penanganan dan peningkatan taraf hidup masyarakat pasca banjir,” ungkap Hamdani.
Diketahui, etnis Rohingya tiba di Aceh Utara dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama pada Selasa (15/11/2022) di kecamatan Muara Batu sebanyak 110 orang. Lalu pada Rabu (16/11/2022), ‘manusia perahu’ kembali mendarat sebanyak 119 orang di kecamatan Dewantara.