Lhoksukon | Infoacehutara.com – Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah, meminta manajemen PT Pema Global Energi (PT PGE) tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dalam setiap kegiatannya di lapangan.
“Anak-anak muda lokal banyak yang hebat, yang cemerlang SDM-nya. Ini perlu kita perhatikan, untuk dipakai atau direkrut menjadi pekerja,” kata Azwardi dalam acara sosialisasi kegiatan pengeboran (Drilling) sumur Migas eksplorasi darat PT PGE di Oproom Kantor Bupati, Lhoksukon, pada Selasa, 29 November 2022.
Dahulu, kata Azwardi, Aceh Utara terkenal hebat dan berjaya dengan ditemukannya cadangan minyak dan gas bumi (Migas) dan dioperasikan pertama kali oleh perusahaan Mobil Oil.
“Itu adalah masa lalu yang gemilang, hari ini kondisi kita tertatih-tatih,” ungkapnya.
Padahal, lanjutnya, pembangunan ekonomi tentu saja memiliki multiplier effect terhadap masyarakat.
“Untuk itu, kita tidak boleh lalai lagi dengan kondisi yang ada, kita harus menyiapkan SDM anak-anak muda Aceh Utara, harus disiapkan sejak dini agar mereka mampu berkiprah di lapangan Migas.
Pemkab Aceh Utara saat ini konsen mempersiapkan grand design pendidikan Aceh Utara, mulai dari pendidikan dasar hingga menengah atas.
“Kita belum memiliki sekolah unggul yang hebat, ini harus kita siapkan dan kita wujudkan,” paparnya.
Untuk itu, Azwardi mengajak manajemen PT PGE turut terlibat dalam meningkatkan SDM anak-anak generasi muda Aceh Utara. Jika nantinya ditemukan cadangan Migas baru, tentu akan menjadi pembuka jalan bagi peningkatan ekonomi daerah yang akan bermanfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kami Pemda siap memback-up bersama Forkopimda. Jika ada masalah di lapangan agar segera dicari solusi dan tingkatkan komunikasi untuk segera diselesaikan,” harap Azwardi.
“Mudah-mudahan ini menjadi sinyal positif yang menggembirakan dan akan membangkitkan kembali zona Migas Aceh Utara. Mudah-mudahan pengeboran ini dapat menemukan cadangan gas alam di daerah kita,” sambung Azwardi.
Direktur Utama PT PGE Teuku Muda Ariaman, sebelumnya melaporkan bahwa kegiatan survei seismic sudah berlangsung dengan baik. Kegiatan survei seismic 3D yang dilakukan PT PGE sejak awal Agustus 2022, telah mulai mendeteksi cadangan Migas baru di Aceh Utara.
“Alhamdulillah lancar, sesuai dengan arahan Pak Pj Bupati, terima kasih kepada Pak Pj Bupati atas dukungan terhadap kegiatan PT PGE,” ujar Ariaman.
Disebutkan, terdapat tiga titik lokasi rencana pengeboran. Masing-masing satu titik di kecamatan Baktiya dan dua titik di kecamatan Syamtalira Aron.
“Ketiga titik ini dahulu tahun 1974 sudah pernah dilakukan drilling oleh perusahaan Mobil Oil, titik ini yang kita coba kerjakan kembali karena berdasarkan hasil seismic terdeteksi cadangan Migas,” jelasnya.
Pekerjaan drilling, kata dia, akan dimulai pada Minggu terakhir Desember 2022 dan diperkirakan akan selesai pada Juli 2023. Pekerjaan diawali dengan penyiapan lahan, penyiapan akses jalan yang bisa masuk peralatan berat, serta mobilisasi peralatan.
“Peralatan berat dibawa dari Cilegon diangkut lewat laut ke pelabuhan Krueng Geukueh dan dilanjutkan melalui jalan darat,” lanjutnya.
Untuk pekerjaan drilling dibutuhkan waktu sekitar 42 hari pada setiap sumur. Sedangkan spesifikasi pengeboran sama di setiap sumur, yakni dengan kedalaman sekitar 7000 ft. Sementara tenaga kerja yang terlibat langsung berjumlah 48 orang tenaga skill, ditambah dengan 42 orang nonskill.
Untuk menangani pekerjaan tersebut manajemen PT PGE telah mengontrakkan kepada PT Bina Mitra Artha (BMA) yang dinilai sangat kompeten dan berpengalaman dengan pekerjaan drilling Migas.
“Tentu nanti akan ada juga perusahaan-perusahaan lokal yang ikut terlibat. Mohon arahannya Pak Bupati agar kegiatan ini berjalan baik, kita butuh dukungan,” pinta Ariaman.