Lhokseumawe | Infoacehutara.com – Kepala BKKBN Pusat Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) dan ahli gizi masyarakat Dr dr Tan Shot Yen MHum, tampil sebagai narasumber pada pelatihan peningkatan kapasitas Pengurus TP-PKK Kabupaten Aceh Utara, pada Minggu, 26 November 2023.
Kegiatan yang mengangkat tema “Stunting Bisa Dicegah Jika Kita Tidak Lengah” ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ibu tahun 2023, berlangsung di aula Pendopo Bupati Aceh Utara di Lhokseumawe.
Acara diawali dengan Pelantikan Pengurus TP-PKK Kabupaten Aceh Utara oleh Pj Bupati Mahyuzar. Kepengurusan TP-PKK Aceh Utara saat ini dinakhodai oleh Ny Awirdalina Mahyuzar.
Turut hadir menyaksikan prosesi pelantikan di antaranya Asisten II Setdakab Aceh Utara Risawan Bentara, Asisten III Adamy, para Kepala OPD, para Camat, para Kepala Puskesmas, dan para pimpinan organisasi wanita.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Mahyuzar menyampaikan apresiasi dilaksanakannya pelatihan peningkatan kapasitas kepada Pengurus TP-PKK Aceh Utara.
Kepala BKKBN Pusat Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K), tampil sebagai opening speech melalui zoom meeting. Pada kesempatan itu Hasto memaparkan tentang ruang lingkup program dan prioritas kerja BKKBN dalam upaya-upaya percepatan penurunan angka stunting secara nasional.
Hasto juga memaparkan data-data kondisi kekinian stunting di setiap daerah. Aceh Utara sebagai salah satu daerah lokus stunting diharapkan dapat meningkatkan kinerja yang lebih solid di antara semua stakeholder sehingga upaya-upaya penurunan angka stunting dapat berjalan maksimal.
Sedangkan Dr Tan Shot Yen tampil memaparkan materi di hadapan peserta tentang pola pencegahan stunting melalui pemberian asupan gizi yang cukup kepada ibu hamil dan anak.
Menurut Dr Tan, stunting disebabkan oleh gangguan gizi kronis sejak ibunya hamil hingga anak usia 2 tahun, atau sering disebut 1000 hari pertama kehidupan. Pada saat inilah seharusnya asupan gizi benar-benar diperhatikan, merupakan cara paling prioritas untuk mencegah anak stunting.
Dikatakan, pembentukan dan pertumbuhan 80 persen kapasitas otak adalah saat usia anak 0 sampai 2 tahun. Di usia inilah sangat perlu anak- anak diberikan asupan gizi yang cukup. Jika pada usia ini anak-anak mengalami gizi kronis, maka pada tahap kehidupan berikutnya dia akan mengalami berbagai kendala dalam pertumbuhan dan kesehatan, termasuk mengalami stunting.
“Jadi, penanganan stunting haruslah fokus pada ibu hamil dan anak-anak di bawah usia 2 tahun. Dari sinilah stunting bisa dicegah,” tegas Dr Tan.
Lebih jauh Dr Tan mengatakan bahwa pemberian makanan tambahan untuk anak usia SD dan disebut-sebut untuk mencegah stunting, itu adalah nonsens, tidak benar. “Kalau ada orang yang melakukan seperti itu dan dia bilang itu untuk mencegah stunting, pasti dia sedang berkampanye,” ungkap Dr Tan disambut gelak para peserta.
Secara terpisah, Ketua TP-PKK Aceh Utara Ny Awirdalina Mahyuzar mengatakan pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih konkrit kepada pemangku kepentingan tentang pola yang tepat pencegahan stunting.
“Dari pemaparan tadi setidaknya kita tahu bahwa hal sangat penting dalam mencegah stunting adalah pemberian asupan gizi yang cukup kepada ibu hamil dan anak di bawah usia 2 tahun,” ungkapnya. []